Pemerintah Kabupaten Malang berencana membagikan face shield kepada seluruh pedagang pasar yang ada di Kabupaten Malang. Langkah tersebut dilakukan pemerintah guna mengantisipasi adanya penularan covid-19 seperti yang terjadi di wilayah Malang Utara, khususnya dari klaster Pasar Lawang.
”Untuk sarana dan prasarana protokol kesehatan di pasar seperti tempat cuci tangan, masker, dan hand sanitizer sebenarnya sudah banyak bantuan yang diberikan masyarakat. Tapi kami juga mengusulkan untuk pengadaan face shield bagi seluruh pedagang yang ada di Kabupaten Malang,” kata Kepala Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Kabupaten Malang, Agung Purwanto.
Baca Juga : PPK Kunci Lolosnya Calon Sekda Kabupaten Malang, kok Bisa?
Guna merealisasi hal itu, pejabat OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang akrab disapa Agung ini, mengaku sudah mengajukan anggaran ke pemerintah Kabupaten Malang. ”Anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana protokol kesehatan kemarin itu pertama kita ajukan Rp 277 juta, kemudian ditambah lagi sekitar Rp 200 juta. Kemudian kita ajukan lagi anggaran untuk face shield dan sebagainya itu total mencapai Rp 1 miliar lebih,” terang Agung.
Kepada media online ini, Agung mengaku jika anggaran yang ditaksir mencapai Rp 1,06 sekian miliar tersebut, bakal dialokasikan untuk pengadaan face shield hingga sarung tangan bagi para pedagang di seluruh pasar di Kabupaten Malang.
”Memang pedagang (pasar) di seluruh Kabupaten Malang itu kan banyak, dari data kami jumlah pedagang ada 14.967 orang. Sehingga memang butuh anggaran yang luar biasa besar (untuk pengadaan face shield dan sebagainya),” ucap Agung.
Menurut Agung, sebanyak belasan ribu pedagang tersebut, sudah mencakup penjual yang berdagang di toko, bedak, los, dan PKL (Pedagang Kaki Lima) yang menjajakan dagangannya di pasar se-Kabupaten Malang.
”Semua pedagang di pasar itu terdaftar, tapi bagi mereka yang tidak terdaftar dan tidak kami hitung itu karena jualannya pindah-pindah. Sehari di sini kemudian pindah ke sana, jadi yang seperti itu tidak kami hitung karena kesusahan dan takut datanya akan dobel,” ungkap Agung.
Baca Juga : Calon Sekda Harus Disetujui Atasan, 2 Nama Telah Komunikasi dengan Bupati
Dijelaskan Agung, data pedagang yang menetap dan tidak pindah-pindah sejumlah 14.967 itulah yang diproyeksikan bakal mendapatkan peralatan face shield.