JATIMTIMES - Atap ruang kelas di SDN 2 Wringinanom jebol sejak tahun 2024 lalu dikarenakan usia bangunan yang sudah tua dan kayu yang sudah lapuk. Akibat kejadian ini, kegiatan belajar siswa dipindah ke ruang kelas lainnya.
Kepala Sekolah SDN W Wringinanom Wijiasmani menyampaikan, bahwa pada tahun 2021 atap ruang kelas yang saat ini jebol tersebut masih mengalami rusak ringan. Lalu, pihaknya mengajukan proposal bantuan rehabilitasi ruang kelas ke Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, tetapi masib belum disetujui.
Baca Juga : Aksi Curanmor di Singosari Malang Viral, Pelaku Beraksi Menjelang Subuh
"Lewat dinas sudah mengajukan proposal sebanyak empat kali. Mulai tahun 2021, 2022, 2023 dan 2024," ujar Wijiasmani kepada JatimTIMES.com Rabu (15/1/2025).
Setelah pengajuan proposal bantuan rehabilitasi ruang kelas, akhirnya pada tahun 2024 atap ruang kelas tersebut jebol dan para siswa harus direlokasi ke ruang kelas lainnya.
Pasalnya, bangunan sekolah yang sudah ada sejak tahun 1958 ini, kayunya sudah banyak yang lapuk dan harus segera dibenahi. Terlebih lagi, dengan kondisi seperti ini pembelajaran para siswa akhirnya terganggu, karena jika hujan, air menetes cukup banyak di ruang kelas tersebut.
"Bangunan pertama kali dibangun sejak sekolah berdiri tahun 1958. Jadi kayunya banyak yang rapuh atau lapuk karena termakan usia," kata Wijiasmani.
Dengan kondisi bangunan yang cukup tua, sebenarnya pada tahhn 2006 dan 2007 lalu, SDN 2 Wringinanom sudah mendapatkan bantuan rehabilitasi perbaikan ruang kelas dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Di mana untuk yang tahun 2006 dikerjakan oleh pihak komite sekolah dan tahun 2007 dikerjakan oleh sebuah cv.
Pihaknya bersyukur akhirnya atap ruang kelas yang jebol tersebut langsung dikunjungi oleh Bupati Malang HM. Sanusi bersama Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi. Wijiasmani berharap, atap ruang kelas tersebut bisa segera diperbaiki agar tidak mengganggu proses pembelajaran para siswa dan guru.
Baca Juga : Harga LPG 3 Kg Naik, Pertamina Pastikan Stok Aman
Sementara itu, Bupati Malang HM. Sanusi langsung memberikan atensi khusus terkait atap ruang kelas yang jebol tersebut. Menurutnya, atap ruang kelas yang jebol akan segera diperbaiki di tahun 2025 bersama puluhan bangunan SD lainnya di Kabupaten Malang yang mengalami kerusakan.
"Nanti sudah di perencanaan, tinggal proses, ya paling cepat Maret 2025 nanti, sudah selesai (baru) dikerjakan. Total ada 85 di Kabupaten Malang yang rusak, itu SD saja. Itu sudah dianggarkan. Per sekolahan yang 85 (rusak) itu dianggarkan Rp 70 juta an. Nanti kan (bisa) dikerjakan oleh komite," ujar Sanusi.
Pihaknya menyebut, rata-rata kerusakan bangunan sekolah di Kabupaten Malang tersebut dikarenakan bangunan yang sudah lama dan kayu lenhangga yang sudah lapuk. "Rata-rata kerusakannya ambruk karena (bangunannya) sudah tua. Kayunya lapuk," pungkas Sanusi.
