JATIMTIMES - Menteri Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki memberikan pujian atas ekosistem ekonomi kreatif (ekfraf) di Kota Malang. Bahkan menurutnya, jika ekosistem yang ada saat ini terus dipertahankan bahkan dikembangkan, akan turut membawa pada kemajuan Indonesia.
Menurut Teten, atas hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa kemajuan yang terjadi di Indonesia, dimotori oleh perkembangan yang ada di Kota Malang. Bukan tanpa alasan, ia menyebut ada sejumlah hal yang membuat hal itu dapat diwujudkan di Kota Malang.
Baca Juga : Mengulik Kisah Raja Hayam Wuruk Restorasi Candi Simping untuk Makam Raden Wijaya
"Saya betul-betul kagum sama Kota Malang. Saya sampaikan ke Pak Wali Kota, kalau terus seperti ini, bisa jadi kemajuan Indonesia barangkali akan bergeser penggeraknya dari Kota Malang," ujar Teten, Jumat (26/4/2024) saat membuka PLUT KUMKM Summit 2024.
Bahkan menurutnya, ekosistem untuk menumbuhkan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang juga telah terbentuk dengan berbagai unsur di dalamnya. Yakni dengan adanya banyak perguruan tinggi dan didukung anak muda yang menurutnya sangat kreatif.
"Saya keliling ke behagai daerah, di Malang lengkap, kampus banyak, anak muda kreatif, dan sudah memasuki pada produk yang berbasis kreatifitas dan teknologi," terang Teten.
Teten meyakini bahwa secara berkelanjutan, hal tersebut juga akan turut menguatkan geliat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Malang. Yang sebagian besarnya juga berbasis pertumbuhan ekonomi kreatif dari 17 sub sektor.
"Saya apresiasi Kemenkop dengan Pemkot Malang yang berkolaborasi atas terselenggaranya PLUT KUMKM Summit 2024. Ini penting bagian dari upaya menguatkan peran dan fungsi PLUT agar betul-betul (menjadi) transformasi center of excelent dan economy hub. Serta dapat menumbuhkan ekonomi baru di daerah," kata Teten.
Selain itu menurutnya, hal tersebut sangat berdampak pada perekonomian di Indonesia. Dari catatannya, saat ini setidaknya ada sebanyak 64 juta UMKM di Indonesia yang telah berkontribusi sangat besar bagi bertumbuhnya ekonomi di Indonesia termasuk di Kota Malang.
"Kita tahun ini lebih dari 64 juta unit UMKM yang telah berkontribusi pada perekonomian nasional. 90 persen diantaranya adalah ekraf. Yang terdiri dari 17 subsektor, 3 sektor utama adalah food, kriya dan fashion," tuturnya.
Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Beber Perkembangan UMKM ke Menkop UKM
Dirinya membandingkan dengan yang saat ini juga tengah terjadi di negara lain. Dimana geliat UMKM, setidaknya sudah hampir sekitar 97 persen berkontribusi pada perekonomian di negaranya masing-masing.
"Kami kemarin hadir di APEC (Asia Pasific Ecomic Cooperation) Meeting, 97 persen negara APEC itu penggeraknya (ekonomi) UMKM," imbuhnya.
Hanya saja memang, di negara APEC, UMKM yang berkembang sudah memiliki akses pasar yang maju. Bahkan juga turut terlibat sebagai supply chain bagi usaha berlevel industri. Meskipun masih ada yang masih belum berjaringan dan berjalan mandiri.
"Problemnya (di Indonesia), tidak tejangkaunya dengan industri, jadi UMKM mandiri. Dampaknya panjang, tidak ada akses tekonolgi, pembiayaan dan pasar. Kita harus melahirkan, ekonomi baru dan enterpreneur baru, sehinga persaingan umkm tidak itu-itu saja," pungkas Teten.