JATIMTIMES - Hingga Jumat (13/5/2022) Pemkot Batu mencatat 60 ekor sapi dan kambing suspek penyakit mulut dan kaki (PMK) di Kota Batu. Untuk mencegah penyebaran wabah ini, Pemkot Batu bakal menutup sementara pasar hewan atau lebih dikenal dengan Pasar Patok. Pasar Patok ini berada di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kota Batu. Biasanya Pasar Patok hanya beraktivitas pada hari Rabu dan Minggu.
“Waktunya belum bisa saya sampaikan, tapi yang jelas nanti kalau draftnya sudah oke akan kami sampaikan tetapi yang jelas kalau melihat perkembangan. Jangan sampai menyebar dan kita akan menutup pasar hewan kita,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumpdag) Kota Batu Eko Suhartono, Sabtu (14/5/2022).
Rencananya Pasar Patok akan ditutup pada Minggu (15/5/2022) depan. Hanya saja sampai kapan, waktunya masih belum ditentukan atau menunggu hingga wabah PMK melandai di Kota Batu.
“Tapi yang jelas kalau situasinya seperti ini ya kita pasti akan lakukan penutupan dan kita masih menunggu Surat Edaran dari Bu Wali Kota,” tambah Eko.
Pihaknya telah menyosialisasikan rencana penutupan pasar hewan kepada para pedagang. Dia berharap pedagang dapat memaklumi dan memahami situasi dan kondisi yang ada.
Sebelumnya wabah ini bermulai dari 5 ekor sapi terjangkit PMK. Kini sudah merambah sejumlah 60 ekor sapi dan kambing di Kota Batu hingga Jumat (13/5/2022). Dari total yang terjangkit sudah 1 ekor sapi dinyatakan mati.
Baca Juga : Jelang Lockdown Pasar Hewan terkait PMK, Polres Tulungagung Ikut Sosialisasi ke Peternak
60 ekor sapi dan kambing yang suspek PMK itu berasal dari Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Junrejo. Sementara satu ekor yang mati berasal dari Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji. Satu ekor sapi yang mati masih berumur 20 hari.