JATIMTIMES - Malam Nisfu Sya'ban merupakan salah satu waktu yang dimuliakan di bulan Sya'ban. Pada malam itu, sebagian kalangan muslim meyakini bahwa Allah Swt. membuka pintu ampunan kepada seluruh makhluk-Nya.
Keutamaan malam Nisfu Syaban dijelaskan dalam salah satu hadis riwayat Imam Ahmad. “Allah senantiasa memperhatikan makhluk-Nya pada malam nisfu Sya‘ban. Maka Dia akan mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua: hamba yang saling bermusuhan dan yang membunuh,” (HR. Ahmad).
Baca Juga : Tanda Peserta Lulus Seleksi Administrasi PPPK 2024 Tahap 2
Berdasarkan keutamaan tersebut, umat Muslim sangat dianjurkan untuk mengerjakan amalan sunnah. Salah satunya seperti salat sunnah malam Nisfu Sya'ban.
Namun dalam pelaksanaannya, masih banyak yang bingung dengan jumlah rakaat dan waktu terbaik untuk melaksanakannya. Lantas berapakah jumlah rakaat salat sunnah Nisfu Sya'ban dan kapan waktu terbaik untuk mengerjakannya? Simak penjelasan lengkap terkait salat Nisfu Syaban berikut ini.
Tata Cara Salat dan Jumlah Rakaat
Tata cara salat Nisfu Syaban pada dasarnya sama dengan salat sunnah lainnya. Diawali dengan niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah, surat pendek, ruku, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan diakhiri dengan salam.
Berikut adalah beberapa pendapat mengenai jumlah rakaat sholat Nisfu Syaban:
• Dua Rakaat: Jumlah minimal yang bisa dilakukan, dilaksanakan seperti shalat sunnah biasa.
• Empat Rakaat: Dilaksanakan dalam dua salam (dua rakaat-dua rakaat).
• Seratus Rakaat: Berdasarkan riwayat Imam Al-Ghazali, dilaksanakan sebanyak Seratus Rakaat dengan setiap doa rakaat yang diakhiri dengan salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
• Dua Belas Rakaat: Dilaksanakan dalam enam salam (dua rakaat-dua rakaat).
Jumlah rakaat dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, yang terpenting adalah melakukannya dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
Waktu Terbaik Salat Malam Nisfu Sya'ban
Dilansir dari laman Basnaz, waktu salat di malam Nisfu Sya'ban bergantung pada jenis salat sunnah yang ingin dilaksanakan, karena waktu pelaksanaan salat sunnah di malam Nisfu Sya'ban bervariasi. Berikut penjelasannya:
Salat Sunnah Setelah Isya
Waktu terbaik untuk memulai salat sunnah di malam Nisfu Sya'ban adalah setelah salat Isya. Salat sunnah seperti salat hajat atau salat taubat dapat dilakukan setelah salat Isya hingga sebelum tidur. Jadi, jika Anda bertanya salat Nisfu Sya'ban jam berapa, maka waktu ini sangat cocok untuk memulai.
Salat Sunnah di Sepertiga Malam Pertama
Sepertiga malam pertama dimulai sekitar pukul 19.00 hingga pukul 22.00 (tergantung wilayah). Pada waktu ini, umat Islam dapat melaksanakan salat sunnah dan memperbanyak doa. Bagi yang ingin memanfaatkan waktu awal malam, inilah jawaban untuk salat Nisfu Sya'ban jam berapa.
Salat Tahajud di Sepertiga Malam Terakhir
Waktu paling utama untuk melaksanakan salat sunnah di malam Nisfu Sya'ban adalah di sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 02.00 hingga menjelang Subuh. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Tuhan kita turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir...” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi, jika Anda bertanya salat Nisfu Sya'ban jam berapa, maka sepertiga malam terakhir adalah waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Salat Sunnah Sebelum Subuh
Waktu menjelang Subuh juga merupakan waktu yang baik untuk melaksanakan salat sunnah. Umat Islam dapat memanfaatkan waktu ini untuk salat witir atau sholat sunnah lainnya sebelum memulai hari baru.
Kombinasi Waktu Ibadah
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Berusaha Layanan Sosial Tidak Terdampak Inpres Efisiensi Anggaran
Untuk menghidupkan malam Nisfu Sya'ban secara maksimal, umat Islam dapat memadukan waktu ibadah, mulai dari setelah Isya hingga sepertiga malam terakhir. Dengan demikian, pertanyaan salat Nisfu Sya'ban jam berapa dapat dijawab dengan fleksibilitas sesuai kemampuan individu.
Niat Salat Nisfu Syaban
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ
Ushalli sunnata Nishfi Sha'bana rak'ataini lillahi ta'ala, Allahu Akbar
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allah Maha Besar."
Doa Setelah Salat Sunah Nisfu Syaban
Setelah mengakhiri dua rakaat salat tersebut, dianjurkan membaca doa setelah salat nisfu Syaban.
Berikut ini doa setelah salat nisfu Syaban yang dikutip dari NU Online,
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufik untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.
Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.” (Kitab Maslakul Akyar, 78-80).
Itulah beberapa informasi mengenai salat nisfu Syaban yang bisa sobat JatimTimes ketahui. Jangan lupa untuk diamalkan, ya!