JATIMTIMES - Salat merupakan kewajiban pertama seorang muslim setelah syahadat. Sebuah ibadah yang Allah wajibkan langsung dari atas langit kepada Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebuah ibadah yang menjadi indikator kebaikan dan keislaman seseorang.
Sayangnya, banyak di antara kaum muslimin yang masih berat untuk melakukannya tepat waktu dan berjemaah di masjid. Tidak jarang sebagian dari mereka harus dipaksa terlebih dahulu dan tidak melaksanakannya dengan hati yang lapang dan penuh penerimaan.
Baca Juga : 27 Gedung SDN Rusak di Jombang Diperbaiki Tahun Ini, Berikut Daftranya
Allah SWT menyebutkan bahwa kewajiban salat ini tidak akan terasa berat dan menjadi ringan bagi seseorang apabila ia khusyuk di dalam melaksanakannya.
Khusyuk menimbulkan kecintaan seorang hamba terhadap salatnya. Ia akan menyesal apabila terlewat dari melaksanakannya tepat waktu, membuatnya merasa sedih apabila tidak melakukannya secara berjemaah. Sepanjang apa pun durasinya, apabila seorang hamba benar-benar khusyuk, maka ia akan merasa ringan dan tidak akan merasakan kelelahan.
Namun, khusyuk dalam salat bagi sebagian orang adalah perkara yang sangat sulit untuk dilakukan.
Akan tetapi lain halnya dengan kiai nyentrik asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). Menurut santri Mbah Moen, khusyuk dalam salat bukan perkara yang susah tapi mudah.
Gus Baha kemudian membeberkan cara agar bisa salat secara khusyuk. Namun, sebelum ke inti pembahasannya, Gus Baha terlebih dulu menjelaskan cara agar hidup bahagia, yaitu dengan cara menganggap segala hal yang terjadi pada kita itu merupakan kenangan terbaik dan terakhir kali dalam hidup kita.
"Supaya hidup ini nikmat, semuanya itu anggap kenangan terbaik Anda dan itu saja kenangan terakhir," kata Gus Baha mengawali pembahasannya, dikutip dari tayangan YouTube Short @Santri-ngaji_online, Kamis (13/2/2025).
Selanjutnya, Gus Baha mengungkap cara mudah agar salat seseorang khusyuk. Cara tersebut menurutnya yakni dengan menganggap bahwa salat ini merupakan salat yang terakhir bagi dirinya.
Jika perasaan ini muncul di dalam hatinya, maka tentunya kita akan melaksanakan salat ini dengan sebaik-baiknya.
"Makanya, resepnya Nabi, supaya salat khusyuk yaitu shalli shalatan kaannaha shlaatuhu muwaddi'in, salatlah seakan-akan salat itu yang terakhir," terangnya.
"Sehingga terus kita nyaman, dan kita menganggap ini salat yang terakhir," sambungnya.
Perasaan ini kata Gus Baha harus ada setiap hari agar khusyuk yang sudah dilakukan dalam salat akan terus dilakukan secara terus-menerus.
"Jika ternyata masih lagi, anggap lagi ini salat yang terakhir," tutupnya.
Manfaat Salat secara Khusyuk
Salat khusyuk memiliki banyak keutamaan. Dalam buku berjudul "Tematik Al-Qur’an tentang Fiqih dan Ibadah”, Abd Rahman Ghazaly setidaknya menjelaskan empat keutamaan salat khusyuk.
Pertama, orang yang salat khusyuk dapat memperoleh kebahagiaan (keberuntungan) di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman:
قَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ "
Baca Juga : Efisiensi Anggaran di Kementan, Target Swasembada Pangan Bisa Gagal Terealisasi
Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk k dalam sholatnya." (QS Al Muminun ayat 1-2).
Kedua, salat khusyuk juga dapat memberi ketenangan dalam hati, dan tidak gelisah apabila mendapat musibah (cobaan) hidup. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙ وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ اِلَّا الْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَاۤىِٕمُوْنَۖ
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan salat, mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya." (QS Al Ma'arij ayat 19-23).
Ketiga, salat khusyuk juga dapat menghapus dosa-dosa kecil, selama orang yang sholat itu tidak melakukan dosa besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
من صلى ركعتين لا يحدث فيهما نفسه، غفر له ما تقدم من ذنبه
Barang siapa salat dua rakaat, di dalamnya dia tidak berbicara sedikit pun dengan hatinya tentang urusan-urusan keduniaan, niscaya diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR Ibn Abi Sya'ban). Dalam hadits lain, Nabi juga bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ...مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ "
Salat-salat fardhu menghapus dosa-dosa kecil yang dikerjakan di antara waktu-waktu itu, selama tidak ada dosa-dosa besar yang dikerjakannya." (HR Ahmad, Muslim, Tirmizi).
Keempat, salat khusyuk juga dapat mencegah perbuatan keji dan munkar (dosa dan maksiat). Hal ini berdasarkan firman Allah SWT:
اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ "
Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar." (QS Al Ankabut ayat 45).