JATIMTIMES - Bencana longsor di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dilaporkan terjadi di 14 titik. Di mana, akses menuju Gunung Bromo dilaporkan juga turut terdampak longsor yang terjadi selama dua hari sejak kemarin, Senin (10/2/2025) hingga hari ini, Selasa (11/2/2025).
"Tanah longsor di Kecamatan Poncokusumo terjadi di Jalan Utama Desa Ngadas dan Desa Gubugklakah atau jalur menuju Gunung Bromo," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan, Selasa (11/2/2025).
Baca Juga : Cosplay Feni Chi: Menjiwai Karakter Fiksi, Membebaskan Ekspresi
Dijelaskan Sadono, bencana longsor di beberapa titik tersebut terjadi sejak Senin (10/2/2025) sekitar pukul 11.20 WIB hingga Selasa (11/2/2025). "Dampaknya, terjadi 14 titik longsor. Rinciannya, lima titik longsor menutup akses jalan utama menuju Desa Ngadas atau jalur menuju Bromo. Sedangkan sembilan titik longsor lainnya hanya volume kecil. Sehingga tidak sampai menutup akses jalan," bebernya.
Diterangkan Sadono, kronologi longsor bermula pada Senin (10/2/2025). Saat itu, hujan dengan intensitas tinggi mulai terjadi sejak dini hari. Yakni sekitar pukul 02.30 WIB. Hujan dengan intensitas tinggi tersebut dilaporkan juga terus terjadi hingga hari ini, Selasa (11/2/2025).
"Hujan menyebabkan longsor serta pohon tumbang di wilayah Desa Gubugklakah dan Desa Ngadas. Ketinggian longsor bervariasi, ada yang kurang lebih 13 meter dengan ketebalan sekitar 3 meter dan panjang sekitar 10 meter," ujarnya.
Longsor yang terjadi beriringan itulah, diterangkan Sadono, yang pada akhirnya menutup total akses jalan menuju Desa Ngadas atau jalur menuju Bromo di Kecamatan Poncokusumo. "Nihil korban jiwa, sementara perkiraan nilai kerugian masih dalam pendataan," tuturnya.
Sementara itu, sejumlah peralatan pendukung turut dikerahkan dalam penanggulangan paska longsor. Di antaranya meliputi alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang, sekop, hingga cangkul. "Mobil damkar juga turut standby di lokasi longsor," imbuhnya.
Baca Juga : 24 Kali Beraksi di Malang Raya, Pelaku Curanmor Hanya Butuh Eksekusi 5 Detik
Sementara itu, dalam upaya penanggulangan paska longsor tersebut juga turut melibatkan sejumlah personel gabungan. Yakni dari unsur BPBD dan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Muspika Poncokusumo, Pemerintah Desa (Pemdes) Gubugklakah dan Ngadas, PMI Kabupaten Malang, sejumlah relawan hingga masyarakat setempat.
"Selama penanggulangan longsor serta pembersihan jalan, juga turut dilakukan pengaturan lalu lintas bagi kendaraan roda dua," pungkas Sadono.