JATIMTIMES - Dalam menjalani kehidupan, manusia sering menghadapi berbagai persoalan yang membutuhkan pertolongan dan petunjuk dari Allah. Rasulullah Muhammad saw memberikan teladan melalui doa-doa yang dapat dipanjatkan untuk memohon kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu doa yang sangat penting dan sering diamalkan Rasulullah adalah doa untuk memohon kebaikan dalam urusan agama, dunia, dan akhirat.
Doa ini mencerminkan ajaran Islam tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Rasulullah saw mengajarkan doa ini dalam beberapa hadits, salah satunya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam Shahih-nya, dari Abu Hurairah r.a., doa tersebut berbunyi:
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Artinya: “Ya Allah, perbaikilah agamaku yang menjadi pelindung urusanku, perbaikilah duniaku yang di dalamnya ada kehidupanku, dan perbaikilah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku. Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku, dan jadikanlah kematian sebagai istirahat dari segala keburukan.” (HR Muslim)
Doa ini mencakup lima poin penting yang menjadi kebutuhan utama manusia dalam kehidupan dunia dan persiapannya menuju akhirat. Sebagaimana dilansir dari NU Online, berikut ini 5 makna dari poin di atas:
1. Memohon Kebaikan dalam Agama
Bagian pertama dari doa ini meminta Allah untuk memperbaiki agama, karena agama adalah fondasi utama yang menjadi pelindung kehidupan. Dengan memiliki pegangan agama yang kokoh, seorang Muslim dapat menjalani hidup dengan panduan yang benar, terhindar dari kesalahan, dan mendapat keberkahan dalam setiap langkah.
Sebagaimana dijelaskan oleh al-Munawi dalam Faydhul Qadir, jika agama seseorang rusak, maka seluruh aspek kehidupannya akan ikut terganggu. Oleh sebab itu, doa ini menempatkan perbaikan agama sebagai prioritas utama dalam hidup.
2. Memohon Kebaikan dalam Urusan Dunia
Setelah meminta kebaikan dalam agama, doa ini dilanjutkan dengan permohonan agar urusan dunia juga diperbaiki. Dunia merupakan tempat manusia menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk mencari nafkah, menjaga kesehatan, dan membangun hubungan sosial.
Dengan memohon kebaikan dunia, seorang Muslim berharap agar semua kebutuhannya terpenuhi dengan cara yang halal dan baik. Hal ini sangat penting agar urusan dunia dapat mendukung pelaksanaan kewajiban agama serta menghindarkan diri dari kesulitan hidup.
3. Memohon Kebaikan dalam Urusan Akhirat
Bagian selanjutnya dari doa ini adalah permohonan agar Allah memperbaiki akhirat, tempat manusia akan kembali setelah meninggalkan dunia. Kebaikan akhirat meliputi persiapan amal saleh, menjauhi dosa, dan tetap berada di jalan yang diridhai Allah.
Menurut al-Munawi, meminta kebaikan akhirat mencakup permohonan agar diberi petunjuk untuk menjalankan perintah agama dengan ikhlas dan rasa takut kepada Allah. Dengan demikian, seorang Muslim dapat meraih kebahagiaan dan keselamatan abadi di akhirat.
4. Hidup sebagai Tambahan Kebaikan
Bagian doa ini mengajarkan bahwa hidup di dunia harus diisi dengan hal-hal yang bermanfaat dan mendatangkan kebaikan. Rasulullah saw memohon agar hidupnya menjadi sarana untuk terus meningkatkan amal saleh, memperbaiki diri, dan memberi manfaat kepada sesama.
Hidup adalah kesempatan yang diberikan Allah untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal baik sebelum ajal tiba. Oleh karena itu, seorang Muslim dianjurkan memanfaatkan waktu hidupnya dengan sebaik mungkin.
5. Kematian sebagai Istirahat dari Keburukan
Terakhir, doa ini meminta agar kematian menjadi bentuk istirahat dari segala keburukan. Rasulullah saw mengajarkan untuk menerima kematian sebagai bagian dari ketetapan Allah yang membawa manusia menuju kehidupan abadi.
Kematian bagi seorang Muslim yang beriman adalah perpindahan dari dunia yang penuh ujian menuju akhirat yang kekal. Dengan memohon kematian sebagai istirahat, seorang Muslim berharap terbebas dari keburukan dunia yang melelahkan.
Demikian doa dan makna memohon keselamatan dunia dan akhirat yang diamalkan Rasulullah. Menurut ath-Thibi, doa ini meskipun singkat, namun memiliki makna yang sangat luas. Doa ini merangkum kebutuhan manusia di dunia dan akhirat, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara keduanya. Semoga informasi ini bermanfaat!