JATIMTIMES - Tangisan tidak sekadar ungkapan emosi manusia. Dalam ajaran Islam, terdapat tangisan yang memiliki kedudukan terhormat di sisi Allah SWT, yakni tangisan karena takut kepada-Nya. Tangisan ini bukan tangisan biasa, apalagi tangisan yang berfokus pada perkara duniawi.
Tangisan ini lahir dari rasa keimanan, kerinduan, dan ketakutan kepada Allah, yang mengantarkan pemiliknya kepada rahmat dan ampunan-Nya.
Baca Juga : Ayah Baim Wong Meninggal Dunia karena Tumor Pankreas
Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi mereka yang menjadikan tangisan karena takut kepada-Nya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Salah satu keutamaannya adalah terhindarnya mata mereka dari jilatan api neraka.
Dalam buku Al-Buka' min Khasyatillah karya Yasir Anwar dan Ihsan Ayyasy, disebutkan bahwa kondisi terbaik seorang hamba adalah ketika hatinya gemetar, tubuhnya menggigil, dan matanya berlinang saat mendengar ayat-ayat Allah atau melantunkan zikir. Keadaan ini menjadi tanda ketundukan dan kekhusyukan yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Hadis riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan salah satu golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari kiamat adalah mereka yang mengingat Allah dalam kesendirian hingga matanya menangis. Dalam hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW juga bersabda, “Ada dua jenis mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga di malam hari demi menjaga pertahanan kaum muslimin di jalan Allah.”
Ulama tabiin, Al-Hasan al-Bashri, mengingatkan bahwa tangisan karena takut kepada neraka akan menjadi penyelamat pada hari kiamat, saat manusia dihadapkan pada azab yang berat. Imam Ibnul Jauzi menambahkan bahwa orang yang menangis karena takut akan kehausan di hari kiamat akan diberi minum dari telaga Nabi.
"Tidakkah kalian menangis karena takut akan kehausan di Hari Kiamat!? Saat segenap manusia dikumpulkan, sedang bibir mereka pun telah kering, tetapi mereka tidak bisa untuk mendapatkan air kecuali dari telaga Nabi. Suatu kaum dibolehkan minum dari padanya, sedang yang lainnya dilarang. Ketahuilah, bahwa seseorang yang menangis karena takut kehausan pada hari itu akan diberi minum dari mata air (Surga) Firdaus.”
Imam at Trimidzi meriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda, “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam (jihad) di jalan Allah.”
Baca Juga : Atap Ruang Kelas SDN 1 Sidodadi Lawang yang Ambruk akan Segera Diperbaiki oleh Pemkab Malang
Tangisan yang dicintai oleh Allah adalah tangisan yang muncul dari rasa cinta dan takut akan kemurkaan-Nya. Tangisan ini bukan tangisan melankolis atau emosional akibat urusan duniawi, seperti film atau drama. Seorang mukmin sejati akan menangis saat merenungi kebesaran Allah, membaca ayat-ayat Al-Quran, atau mendalami perjuangan para nabi dan sahabat dalam menegakkan agama Islam.
Tangisan keimanan adalah tangisan yang murni ditujukan kepada Allah. Mereka yang menangis karena Allah semata akan mendapatkan kedudukan istimewa di sisi-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Maryam ayat 58:
"Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari golongan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Ya'qub), dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis."