free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Benarkah Jus Buah Justru Mengandung Gula Tinggi? Begini Kata Dokter

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

09 - Sep - 2024, 15:59

Placeholder
Potret jus buah. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Jus buah sering kali menjadi pilihan populer bagi banyak orang sebagai minuman sehat. Kandungan vitamin dan mineral yang terkandung di dalam buah membuat jus dianggap sebagai sumber nutrisi yang baik bagi tubuh.

Namun, belakangan ini muncul kekhawatiran bahwa jus buah mengandung gula yang terlalu tinggi sehingga justru bisa membahayakan kesehatan. Banyak yang bertanya-tanya, apakah benar jus buah berbahaya karena mengandung gula tinggi?

Baca Juga : Berat Badan Susah Naik, Ini Penjelasan Dokter

Menurut dr. Dion Haryadi, seorang dokter umum yang juga berprofesi sebagai Certified Nutrition & Health Coach, penting untuk memahami perbedaan antara jus buah dan smoothies terlebih dahulu. "Jadi, kalau jus melalui proses pemisahan antara air, gula, vitamin, dan mineral dari ampasnya, sehingga ampas tersebut terbuang dan hanya tersisa cairannya," jelas dr. Dion melalui Instagramnya @dionharyadi, dilihat Senin (9/9/2024). 

Dengan kata lain, proses pembuatan jus membuat kita kehilangan serat yang ada dalam buah, yang sebenarnya sangat penting bagi pencernaan dan kesehatan metabolisme tubuh.

Sedangkan smoothies berbeda. "Kalau smoothies, buah atau sayur diblender menjadi halus bersama ampasnya, sehingga serat yang terkandung di dalam buah dan sayur tetap ada," tambah dr. Dion. Serat inilah yang memberikan rasa kenyang lebih lama dan membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah. Oleh karena itu, minum smoothies biasanya akan memberikan efek kenyang lebih lama dibandingkan jus buah, karena kandungan serat yang masih utuh. 

Sebenarnya, apakah benar jus buah itu berbahaya? dr. Dion menjelaskan bahwa hal ini tergantung pada konteks dan cara konsumsinya. Jus buah bisa menjadi sumber antioksidan dan vitamin yang baik jika dikonsumsi dengan cara yang tepat. "Kalau sayur dan buah yang dimakan langsung otomatis akan lebih mengenyangkan, karena ada proses mengunyahnya," kata dr. Dion. 

Proses mengunyah ini penting karena tubuh memerlukan waktu untuk memecah makanan dan mencerna gula yang ada dalam buah.

Sementara itu, jus, dengan prosesnya yang memisahkan serat dari buah, membuat kita lebih mudah mengonsumsi banyak gula dalam waktu singkat. Gula dari jus buah bisa diserap lebih cepat oleh tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan kadar gula darah lebih cepat dibandingkan dengan mengonsumsi buah utuh. "Nah, jus memang bisa menyebabkan peningkatan gula darah yang cepat karena kurangnya serat yang seharusnya membantu memperlambat penyerapan gula," terang dr. Dion.

Namun, bukan berarti jus tidak sehat sama sekali. Dalam banyak kasus, jus buah bisa menjadi pilihan yang baik jika dikonsumsi dengan porsi yang sesuai. Jus bisa menjadi sumber vitamin dan antioksidan yang berguna bagi tubuh, terutama jika kita memilih buah-buahan yang rendah gula, atau lebih baik lagi, menambahkan lebih banyak sayuran ke dalam jus kita. "Kalau kamu ngejar antioksidan dan vitamin, kamu bisa pilih jus," ungkap dr. Dion. 

Untuk menjaga agar konsumsi jus buah tetap sehat, dr. Dion memberikan beberapa tips praktis. Pertama, agar kalori dan gula yang dikonsumsi tidak terlalu tinggi, ia menyarankan untuk memperbanyak sayuran dalam jus. Sayuran seperti bayam, seledri, atau timun bisa memberikan tambahan nutrisi tanpa meningkatkan kadar gula dalam jus. Selain itu, ampas yang biasanya terbuang juga tidak perlu selalu dibuang. "Ampasnya sebenarnya nggak masalah kalau mau diminum atau dimakan," kata dr. Dion.

Selain itu, kita juga bisa mengatur porsi jus yang dikonsumsi. Minum jus dalam jumlah yang wajar tidak akan memberikan dampak buruk yang signifikan pada kesehatan, terutama jika kita memperhatikan asupan gula dari makanan dan minuman lain. dr. Dion juga menyarankan untuk tidak menambahkan gula atau pemanis buatan ke dalam jus, karena hal tersebut hanya akan menambah jumlah kalori yang tidak diperlukan tubuh.

Perbandingan antara jus dan smoothies sering kali menjadi perdebatan di kalangan pecinta gaya hidup sehat. Masing-masing memiliki manfaatnya sendiri. Jus bisa menjadi pilihan yang baik jika kita hanya ingin fokus pada asupan vitamin dan antioksidan tanpa memikirkan serat. 

Baca Juga : Sosok Puput Novel, Penyanyi Cilik Legendaris yang Meninggal Dunia karena Kanker

Namun, smoothies lebih cocok bagi mereka yang ingin mendapatkan nutrisi yang lebih lengkap, termasuk serat, yang membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

"Kalau smoothies, karena diblender, menjadi lebih mudah dicerna dan dikonsumsi. Smoothies cocok sebagai pre-workout meal atau untuk kamu yang kesulitan makan sayur," jelas dr. Dion. Dengan kata lain, smoothies bisa menjadi solusi praktis bagi mereka yang ingin menambah asupan sayur atau buah ke dalam menu harian tanpa harus mengunyahnya dalam jumlah besar.

Pada akhirnya, dr. Dion menekankan pentingnya memahami kebutuhan tubuh kita masing-masing. Setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, dan cara terbaik untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan adalah dengan menjaga keseimbangan dalam pola makan. "Masing-masing itu ada fungsinya," kata dr. Dion, menjelaskan bahwa jus maupun smoothies bisa bermanfaat tergantung pada situasinya.

Jus buah tidak otomatis berbahaya, tapi penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Kita harus berhati-hati terhadap asupan gula, terutama bagi mereka yang memiliki risiko diabetes atau sedang menjalani program penurunan berat badan. Pilihan terbaik adalah mengombinasikan jus buah dengan sayuran atau memilih smoothies untuk mempertahankan serat dalam minuman kita.

"Kalau kamu kesulitan untuk makan sayuran, bisa tambahin sayuran terus kamu blender," saran dr. Dion. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan manfaat dari sayuran dan buah-buahan tanpa harus khawatir tentang lonjakan gula darah yang tidak diinginkan.

Jadi, apakah jus buah berbahaya? Jawabannya adalah tidak selalu, asalkan dikonsumsi dengan cara yang bijak dan seimbang. Jus buah bisa menjadi sumber vitamin dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh, tapi juga bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat jika diminum dalam jumlah besar tanpa serat pendamping. Oleh karena itu, memperhatikan porsi, menggabungkan jus dengan sayuran, dan mempertahankan serat dalam smoothies adalah langkah-langkah bijak untuk menjaga kesehatan.

Pada akhirnya, yang paling penting adalah memahami kebutuhan nutrisi kita dan memastikan bahwa asupan makanan dan minuman kita seimbang serta sesuai dengan tujuan kesehatan pribadi. Baik jus maupun smoothies memiliki tempatnya dalam pola makan yang sehat, selama kita bijak dalam mengonsumsinya.


Topik

Kesehatan Jus buah Dion haryadi manfaat jus buah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya