JATIMTIMES – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar telah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 300 juta untuk pembangunan paving di area Pasar Tumpah yang direncanakan akan dimulai bulan depan. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pedagang yang selama ini berjualan di area relokasi.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Pasar Disperindag Kota Blitar, Joko Purnomo, mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp 303 juta telah dialokasikan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2024 untuk melaksanakan proyek paving tersebut.
Baca Juga : Diskusi Santai sambil Ngopi, Mas Ibin dan Mbak Elim Gaet Milenial untuk Bangun Kota Blitar
"Luas area yang akan dipaving mencapai 1.226 meter persegi, dan ini diperkirakan akan mampu menampung sekitar 250 pedagang Pasar Tumpah," ujarnya, Senin (9/9/2024).
Menurut Joko, pembangunan paving ini direncanakan untuk dimulai pada awal bulan depan, tepatnya pada Oktober 2024. Saat ini, pihaknya masih berada dalam tahap perencanaan. Setelah perencanaan rampung, proses lelang akan dilakukan, sehingga pembangunan fisik bisa segera dimulai.
“Kami optimis bahwa proses ini akan berjalan sesuai target, dan pedagang bisa lebih nyaman dalam menjalankan aktivitas mereka,” tambah Joko.
Pembangunan paving ini dilakukan untuk menjawab keluhan para pedagang yang dipindahkan dari Jalan Anggrek ke Jalan Kacapiring, di sebelah timur Pasar Templek baru. Pemindahan pedagang yang berlangsung sejak 8 Mei 2024 itu menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah kondisi lokasi relokasi yang belum dipaving. Kondisi ini sering menimbulkan genangan air saat hujan, sehingga mengganggu kenyamanan pedagang dan pengunjung.
Joko Purnomo menjelaskan bahwa pembangunan paving di lokasi tersebut memang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan para pedagang. "Kami memahami keluhan para pedagang, dan itulah sebabnya pembangunan paving ini menjadi prioritas kami saat ini. Dengan adanya paving, diharapkan area ini tidak lagi tergenang air saat hujan, sehingga para pedagang bisa lebih nyaman dalam berjualan," jelasnya.
Sebelumnya, Disperindag Kota Blitar memutuskan untuk memindahkan sekitar 260 pedagang dari Pasar Tumpah yang berada di Jalan Anggrek ke lokasi baru di Jalan Kacapiring. Pemindahan ini dilakukan untuk mengurai kepadatan di Jalan Anggrek dan memberikan lokasi yang lebih strategis bagi para pedagang.
Namun, sejak dipindahkan, para pedagang mengalami kendala dengan kondisi tempat relokasi yang belum sepenuhnya siap. Selain masalah paving, beberapa fasilitas penunjang lainnya juga masih dalam tahap perencanaan. Meski begitu, Joko menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya untuk memperbaiki kondisi tersebut dan memastikan para pedagang bisa berjualan dengan nyaman di lokasi yang baru.
Baca Juga : Bupati Malang Sanusi Berantas Rokok Ilegal, Sediakan 2 Hektare Kawasan Industri Rokok
"Kami berharap pembangunan paving ini dapat segera terealisasi dan menjadi solusi bagi para pedagang. Kami juga akan terus memperhatikan kebutuhan fasilitas lainnya yang mendukung aktivitas perdagangan di area tersebut," kata Joko.
Dengan pembangunan paving ini, Disperindag Kota Blitar berharap dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi para pedagang Pasar Tumpah. Selain itu, diharapkan fasilitas baru ini akan meningkatkan daya tarik pasar bagi pengunjung, sehingga aktivitas perdagangan di area relokasi dapat kembali berjalan normal.
Pemerintah Kota Blitar berkomitmen untuk terus memperbaiki infrastruktur pasar dan memastikan bahwa semua pedagang mendapatkan fasilitas yang memadai. "Kami ingin memastikan bahwa pasar ini dapat berfungsi dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi semua pihak, baik pedagang maupun pembeli," pungkas Joko.
Pembangunan paving di area Pasar Tumpah ini diharapkan dapat selesai dalam waktu yang ditargetkan, sehingga para pedagang bisa segera merasakan manfaatnya.