JATIMTIMES - Salah satu fokus utama dalam program pencegahan stunting adalah remaja putri. Kelompok usia ini rentan terhadap anemia karena kehilangan darah saat menstruasi. Kebutuhan zat besi juga meningkat seiring pertumbuhan pesat pada masa pubertas.
Selain itu, remaja putri yang menderita anemia juga berisiko mengalami anemia saat hamil nantinya. Bahkan bisa berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin serta dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan yang berujung pada kematian ibu dan anak. Secara tidak langsung, kondisi ini juga meningkatkan risiko stunting.
Baca Juga : Benarkah Minum Cuka Apel Kurangi Lonjakan Gula Darah?
Merespons kondisi tersebut, Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Cabang Malang menggandeng Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim menggelar aksi bertema “Cegah Stunting Sedari Dini Wujudkan Remaja Berprestasi”. Acara ini dilaksanakan pada Rabu 19 Juli 2024 di SMPN 7 Malang dengan melibatkan 758 siswa.
Beberapa siswi SMPN 7 Malang menunjukkan paket tablet tambah darah. (Foto: istimewa)
Kegiatan ini meliputi seminar tentang stunting, tes kesehatan, dan pemberian tablet tambah darah (TTD). Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang stunting, serta mendorong mereka mengambil langkah pencegahan.
YDSF Malang mengambil peran dengan memberikan edukasi dan TTD kepada remaja putri di SMPN 7 Malang. Program ini adalah bagian dari intervensi spesifik yang diinisiasi oleh YDSF Malang sebagai komitmen untuk menciptakan dampak positif bagi kelompok rentan stunting di Kota Malang.
“Program intervensi stunting yang kami lakukan memiliki berbagai sasaran, salah satunya secara spesifik kepada remaja putri. Oleh karena itu, kami di SMPN 7 Malang memberikan edukasi dan tablet penambah darah untuk membantu mencegah stunting dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan mereka di masa mendatang,” ujar Khabib Qhoiril Akbar, PIC Bidang Sosial Kemanusiaan YDSF Cabang Malang.
Pemberian paket tablet tambah darah kepada siswi. (Foto: istimewa)
Khabib Qhoiril Akbar juga menekankan bahwa kolaborasi adalah kunci utama dalam menyelenggarakan program intervensi stunting, baik secara spesifik maupun sensitif.
“Langkah kolaborasi merupakan kunci utama YDSF Malang dalam menyelenggarakan program intervensi stunting. Promkes atau promosi kesehatan bersama FKIK saat ini termasuk dalam rangkaian pemberian booster gizi spesifik dengan pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri sebagai bentuk pencegahan stunting di SMPN 7 Malang," jelas Khabib Qhoiril Akbar.
Baca Juga : Apel Gratis Beroperasi Lagi, Dishub Kota Batu: Animo Warga di Medsos Tak Sebanding Kebutuhan di Lapangan
Dokter Alvi Miliana MBiomed, wakil dekan III Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim, menegaskan pentingnya tablet penambah darah untuk mencegah anemia pada remaja putri.
“Tablet penambah darah penting bagi siswi SMP 07 Malang sebagai upaya preventif terhadap anemia yang diakibatkan oleh kehilangan darah saat menstruasi," kata dr dia.
Alvi mengucapkan terima kasih kepada YDSF Malang atas kolaborasinya. “Kami mengucapkan terima kasih kepada YDSF Malang yang telah berkolaborasi dengan teman-teman ormawa (organisasi mahasiswa) dalam aksi ini di FKIK. Semoga ke depannya bisa terus bersama-sama dalam aksi kebaikan lainnya di masyarakat," ungkap Alvi.
Sebagai lembaga amil zakat nasional, YDSF Cabang Malang berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam upaya penurunan prevalensi stunting di Kota Malang. Kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi dasar dalam menjalankan gerakan kebaikan melawan stunting.
