JATIMTIMES - Sebuah rumah di Kota Malang diduga digunakan sebagai tempat untuk memproduksi beberapa jenis narkoba. Rumah tersebut berada di Jalan Bukit Barisan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Temuan oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur tentu mengejutkan. Bahkan menurut Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, hal itu cukup memprihatinkan mengingat Kota Malang juga dikenal sebagai kota pedidikan.
Baca Juga : Dikendalikan dari Malaysia, Polisi Buru Dalang WNA di Balik Produksi Narkoba di Kota Malang
“Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Karena kok ternyata lokasinya di Kota Malang. Kadang kala kita harus bisa saling mengetahui,” ujar Wahyu.
Di sisi lain, dirinya juga mengatakan bahwa selama ini, pemahaman tentang bahaya narkoba terus diberikan. Termasuk penekanan kepada seluruh jajaran lurah, camat dan organisasi perangkat daerah (OPD) se Kota Malang.
“Tidak kurang-kurang kita memberikan penekanan kepada semua perangkat," imbuh Wahyu. Dirinya pun berharap dengan peristiwa tersebut, semua masyarakat bisa lebih peka.
"Karena kepekaan ini yang paling penting,” jelas Wahyu.
Sementara itu, pengungkapan pabrik pembuatan produksi atau Clandestine Laboratory narkotika sintetis terbesar ini dilakukan di Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pada selasa (2/7/2024) sekira pukul 12.30 WIB.
Pengungkapan tersebut merupakan hasil pengembangan dari penemuan transit tembakau sintetis seberat 23 kg di kawasan Kalibata Jakarta beberapa waktu lalu. Dari penelusuran petugas, didapati bahwa barang haram tersebut berasal dari Kota Malang.
Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Turut Soroti Soal Judi Online
Dalam proses olah TKP, petugas berhasil mengamankan barang bukti yakni 1,2 ton MDMB-4en-PINACA (Ganja Sintetis), 25.000 butir pil Xanax, 25.000 butir pil Extasy, 40 kg bahan baku MDMB-4en-PINACA atau setara dengan 2 ton produk jadi.
Sementara barang Bukti Prekursor Narkotika 200 (dua ratus) liter Prekursor yang dapat diproduksi menjadi 2,1 Juta butir extacy, 21 (dua puluh satu) kg Benzil Metil Keton (BMK) atau Penil-2-Propanon (P2P), 8,7 kg Pipironil metil keton (PMK) atau 3,4 dimetilen dioksi fenil-2-propanon, 17 liter Aseton.