JATIMTIMES – Dalam upaya mendukung target Food, Energy, and Water Nexus (FEW Nexus) sekaligus memitigasi bencana hidrometeorologi, Pemerintah Kabupaten Blitar menggelar aksi penanaman serentak pada Selasa, 14 Januari 2025. Kegiatan yang berlangsung di area rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tahura Raden Soerjo, Blok Bon III, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ini dipimpin langsung oleh Bupati Blitar, Rini Syarifah.
Sebanyak 250 bibit eucalyptus ditanam di lahan rehabilitasi tersebut. Kegiatan ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk Asisten II, Kepala Bappedalitbang, Dinas Komunikasi dan Informatika, PUPR, PERKIM, DLH, UPT Tahura Raden Soerjo, serta pejabat Kecamatan Bumiaji dan Kepala Desa Sumberbrantas.
Baca Juga : ABK Cup #3: Ajang Bergengsi Bagi Bibit Muda Sepak Bola Jawa Timur Bakal Berlangsung di Turi Kota Blitar
Dalam keterangannya, Bupati Blitar Rini Syarifah menyampaikan bahwa penanaman serentak ini dilaksanakan sesuai arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Berdasarkan Surat Penanaman Serentak dari Kementerian Kehutanan, kegiatan ini bertujuan mendukung target nasional dalam penyediaan pangan, energi, dan air, serta mengurangi risiko bencana hidrometeorologi,” ujar Rini.
Surat bernomor S.17/BPDAS.BS/PEVDAD/DAS.6/B/01/2025 tersebut juga menekankan pentingnya rehabilitasi DAS di berbagai wilayah Indonesia. Rini menambahkan, Kabupaten Blitar sebagai pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan Jalan Lintas Selatan (JLS) turut berkomitmen untuk mendukung program ini secara berkelanjutan.
Melalui konferensi video, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanaman serentak. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata untuk memperbaiki ekosistem yang rusak. Menteri juga meminta agar kegiatan rehabilitasi DAS dilanjutkan di seluruh Indonesia dengan pelibatan aktif masyarakat.
“Pemeliharaan lanjutan harus menjadi prioritas, sehingga hasil penanaman dapat optimal dan berkontribusi terhadap keseimbangan lingkungan,” kata Menteri Kehutanan dalam arahannya.
Tahura Raden Soerjo dipilih sebagai salah satu lokasi penanaman karena menjadi bagian dari upaya rehabilitasi DAS prioritas. Kepala BPDAS Brantas Sampean, Djarot Prihambodo menjelaskan bahwa keberadaan pohon eucalyptus diharapkan mampu memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan resapan air.
“Dengan penanaman ini, kita juga ingin mengedukasi masyarakat bahwa upaya rehabilitasi DAS memerlukan kerja sama semua pihak. Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga dukungan masyarakat,” terang Djarot.
Baca Juga : Fasilitator Korupsi IPAL Rp 1,4 Miliar di Kota Blitar Resmi Tersangka, Pelaksana dan Dinas Tak Tersentuh
Ia juga menekankan pentingnya dokumentasi melalui geotagging untuk memastikan keberlanjutan program. “Kami minta setiap lokasi penanaman didokumentasikan dan dilaporkan secara terstruktur,” imbuhnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian, dan masyarakat dalam mengatasi tantangan lingkungan.Ke depan, Bupati Rini Syarifah berharap kegiatan semacam ini dapat terus diperluas. Ia menegaskan komitmen Kabupaten Blitar untuk menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar. Dengan semangat gotong royong, kita bisa menjaga bumi kita tetap hijau dan berkelanjutan,” tutup Rini.
