JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat turut menyoroti terkait fenomena judi online. Menurutnya, hal tersebut dapat memberikan pengaruh buruk dan dampak negatif yang dapat merugikan masyarakat.
Wahyu pun berkomitmen untuk serius dalam pencegahan peredaran judi online di lingkungan pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Yakni dengan mengumpulkan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang untuk diberikan sosialisasi dan pemahaman.
Baca Juga : Cegah Judi Online dan Narkoba, Kajari Situbondo Periksa Hp dan Tes Urine Puluhan Jaksa dan Pegawai
“Sudah saya kumpulkan semua OPD untuk mengingatkan terkait dengan judi online dan Pinjol ini. Itu jadi satu hal yang akhirnya mereka tidak sadar, bahwa itu malah merugikan. Kami berharap OPD juga dapat memberikan penjelasan kepada staffnya dan lurah untuk ke warganya, terkait kerugian pinjol dan judi online ini,” jelas Wahyu, pada Rabu (3/7/2024).
Dirinya juga memberikan penekanan terkait maraknya fenomena pinjaman online (pinjol) di kalangan aparatur sipil negara (ASN) Kota Malang. Dirinya mengarahkan kepada ASN untuk dapat memanfaatkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tugu Artha yang sudah tentu memiliki legalitas.
“Sudah kami perintahkan agar ASN tidak menggunakan pinjol. Kita punya BPR, kita harapkan ke situ karena kan lebih jelas. Apalagi Kuasa Pemilik Modal (KPM) juga dari Pemkot Malang," tutur Wahyu.
Beruntungnya, sampai saat ini dirinya masih belum menerima laporan terkait adanya kasus pinjol dan judi online. Terlebih hingga menyeret ASN Kota Malang. “Saya percaya sama teman-teman ASN Kota Malang ini, alhamdulillah masih aman,” katanya.
Baca Juga : Bupati Sanusi Apresiasi Gelaran Porsadin Tahun 2024: Gali Minat dan Bakat Siswa yang Terpendam
Lebih lanjut, untuk menyikapi maraknya judi online yang sering kali menyamar sebagai game online, dalam hal ini Wahyu akan menginstruksikan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang untuk melakukan sosialisasi mengenai bahaya judi online kepada pelajar.
"Saya minta tidak hanya warga saja tapi juga Disdikbud kepada sekolah-sekolah untuk bisa mengingatkan dan sesekali mengecek siswa-siswinya untuk mencegah adanya judi online.Kita perlu memperhatikan bahwa antara game online dan judi online kadang mirip, tapi ada peringatan yang akan menjadi sinyal agar kita bisa tidak masuk ke judi online," pungkas Wahyu.