JATIMTIMES - Tingginya angka kecelakaan lalu lintas menjadi sorotan masyarakat, tak terkecuali warga Pondok Pesantren (Ponpes). Polres Malang selaku aparat keamanan pemangku wilayah diminta untuk terus melakukan edukasi dan penegakan tertib berlalulintas. Selain lakalantas, narkoba dan kejahatan jalanan juga jadi atensi.
Hal tersebut salah satunya menjadi sambatan dalam Jumat Curhat yang digelar Polres Malang di Pondok Pesantren Rakyat, di Jalan Kopral Suradi 98, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, pada Jumat (1/3). Kapolres beserta jajaran menerima masukan sekaligus memberikan beberapa informasi dan imbauan keamanan.
Baca Juga : Alami Laka Tabrak Lari di Malaysia, PMI Asal Jember Akhirnya Tiba di Rumah Setelah Dibantu Uya Kuya
Dalam forum Jumat Curhat, Kapolres Malang didampingi oleh pejabat utama Polres dan Muspika Kecamatan Sumberpucung. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh pengurus dan ustaz Pondok Pesantren Rakyat. Bertempat di kediaman Pengasuh Ponpes Rakyat, KH Abdullah Syam, acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk curhat masyarakat, tetapi juga sebagai bentuk silaturahmi.
"Beberapa isu utama yang dibahas dalam kegiatan Jumat Curhat kali ini adalah komitmen Polres Malang untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Malang," ujar Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, Jumat (1/3/2024).
Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 150 orang meninggal akibat kecelakaan di wilayah Kabupaten Malang tahun 2023. Tak terkecuali banyak terjadi di Sumberpucung dan sekitarnya.
Merespon fenomena tersebut, Polres Malang berupaya secara maksimal untuk menekan angka kecelakaan dan dampak fatalitasnya. "Kami terus berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas dan meminimalkan jumlah korban. Data menunjukkan bahwa kebanyakan korban adalah usia produktif, yang berdampak pada keluarga dan ekonomi," jelasnya.
Kapolres yang sebelumnya menjabat Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok itu menuturkan Polres Malang terus mengintensifkan Forum Jumat Curhat sebagai langkah inisiatif menyerap aspirasi masyarakat. "Kami berusaha berbenah diri dengan mendengarkan saran dan masukan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk dari para Kiyai, untuk memperbaiki pelayanan Polres Malang kedepannya," tegas Kholis.
Baca Juga : Polda Jatim Tetapkan Gus Samsudin Sebagai Tersangka Video Pengajian 'Pertukaran Pasangan'
Di tempat yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Rakyat, KH Abdullah Syam memberikan saran kepada kepolisian terkait langkah preventif. Yakni melalui program Polisi Mengajar yang dilakukan secara masif di desa-desa. Program ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait antisipasi terhadap masalah hukum, kriminalitas, narkoba, dan lainnya.
"Langkah preventif seperti program Polisi Mengajar bisa memberikan sosialisasi di desa-desa terkait narkoba, keamanan, dan ketertiban lalu lintas di jalan raya. Ini bentuk antisipasi yang sifatnya jangka panjang," papar KH Abdullah.