JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini untuk waspada datangnya La-Nina menjelang akhir tahun ini. Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina. Yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.
Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah-sedang, setidaknya hingga Februari 2022.
Baca Juga : Pasien TB Turun, RSI Unisma Kedatangan Dinkes Kota Malang
Untuk ini Wakil Walikota Surabaya Armuji menggelar pemantapan Personel Penanggulangan Bencana di BPB Linmas Kota Surabaya. Terdiri dari berbagai OPD diantaranya BPB Linmas , DKRTH , Dinas PUBMP , Dinas Pemadam kebakaran , Satpol PP Kota Surabaya.
"Pemerintah kota melalui stakeholder Penanggulangan Bencana harus siap baik personel, peralatan hingga moril untuk menghadapi anomali cuaca mendatang," kata Cak Ji, sapaan akrab Wawali Surabaya.
Pasca melandainya angka Infeksi Covid-19, menurut Cak Ji lantas tidak membuat kerja menjadi longgar. Ia menegaskan saat ini ancaman bencana hidrometeorologi perlu diantisipasi di tengah anomali cuaca.
"Kita sudah mengambil langkah untuk meminimalisir bencana banjir dengan mengoptimalkan pembersihan saluran dan nantinya akan ada 56 rumah pompa yang beroperasi saat hujan tiba," tutur Cak Ji.
Baca Juga : Jenazah Vanessa Angel dan Suami Dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya, Ini Dugaan Awal Penyebab Kecelakaan
Dirinya juga menambahkan agar BPB Linmas senantiasa menggerakkan pencegahan dan penanggulangan bencana secara partisipatif. RT, RW, LPMK dan komponen masyarakat bisa melakukan tindakan awal .
"Pak Eri dan saya ingin warga Surabaya selamat semua. Oleh karena itu kedepankan pendekatan humanis dan upaya partisipatif," imbuhnya.