JATIMTIMES - Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma menerima kunjungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Kamis (4/11/2021). Hal ini menyusul adanya temuan penurunan pasien Tuberkulosis, di mana Indonesia mengalami penurunan 14 persen dunia.
dr Reza Hakim M Biomed Kepala Unit Rawat Jalan RS Islam Malang menjelaskan, jika selama pandemi terdapat temuan pasien TB mengalami penurunan drastis daripada sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga : Kampung Bersinar Jadi Satu Ajang Pengembangan Kemandirian Ekonomi Wilayah Kota Malang
"Tapi, penurunan 14 persen tersebut menurut informasi juga merupakan penurunan terbesar di dunia," jelasnya.
Karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menindaklanjutinya dengan melakukan visit ke seluruh rumah sakit guna menggali data perihal pasti penyebab penurunan TB.
Faktor pandemi Covid-19, menurutnya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi adanya penurunan. Selama pandemi Covid-19, masyarakat pada umumnya takut untuk ke rumah sakit, di mana rumah sakit menjadi lokasi penanganan Covid-19.
Kemudian, selain takut tertular Covid-19, karena muncul anggapan rumah sakit dikhawatirkan menjadi lokasi penularan Covid-19, faktor stigma negatif masyarakat juga menjadi salah satu faktor penyebab penurunan pasien TB yang pergi ke rumah sakit.
"Satunya ya takut stigma masyarakat. Lo ke rumah sakit, kena Covid ya," tutur Reza yang juga Koordinator tim TB RSI Unisma Malang.
Lebih lanjut dijelaskannya, hal itupun (penurunan pasien TB) tak dipungkiri terjadi di RSI Unisma. Sebelumnya pandemi Covid-19, pasien TB RSI Unisma mencapai 200-an pasien. Namun saat pandemi penurunan terjadi sekitar 120-an pasien.
Baca Juga : Lomba Kampung Bersinar DLH Kota Malang Masuk 20 Besar, Wali Kota Sutiaji Ikut Turun Lapangan
"Kemudian kunjungan (Dinkes) juga terkait ada perubahan model terapinya. Dari yang awalnya pilihan ada Obat Antituberkulosis (OAT) 1 sama OAT 2 dan OAT Anak, kembali ke versi lama. Jadi OAT 1 dan OAT dosis harian sesuai dengan kebutuhan pasien," tuturnya.
Sementara itu, pihaknya menyampaikan, jika pertemuan dengan Dinkes Kota Malang berlangsung dua hari. Mengenai langkah-langkah selanjutnya akan dibahas pada pertemuan hari kedua, Jumat (5/11/2021) besok.
"Entah itu langkah-langkah dengan melakukan pendataan ke lapangan atau yang lainnya belum tahu. Masih kita lihat besok," pungkasnya.