Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan khusus kepada seluruh Bupati dan Wali Kota di Jawa Timur (Jatim) melalui Video Conference (Vidcon) terkait penanganan Covid-19, Kamis (25/6/2020).
VidCon tersebut juga diikuti oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar. Di mana, saat Jokowi menyampaikan terkait penanganan Covid-19, para pejabat Pemkot Blitar, dari Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kapolresta AKBP Miko Indrayana, Dandim 0809 Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Sekeretaris Daerah Budwi Sunu, Plt Asisten Administrasi Umum Chevy Ning Suyudi, Kepala Pelaksana Harian BPBD Samsul Bahri dan Kepala Dinas Kesehatan dr. Fauzan. menyimak secara seksama yang disampaikan Jokowi di ruang Joyoboyo Balaikota Kediri.
Baca Juga : Maksimalkan Keterbukaan, Bappeda Kota Malang Terus Sempurnakan Inovasi Layanan Terpadu
Setelah berakhirnya vidcon dengan Jokowi, Wali Kota Kediri menyampaikan kembali arahan dari Presiden, bahwa semua orang harus memiliki perasaan yang sama.
“Kita harus memiliki perasaan yang sama. Baik pemerintah maupun masyarakat bahwa saat ini masih dalam pandemi Covid-19. Sehingga tidak perlu bergerombol dahulu, harus selalu menjaga jarak dengan orang lain, dan selalu menggunakan masker,” ucap Mas Abu, panggilan Wali Kota Blitar.
“Kalau tidak menggunakan masker ini betul-betul merugikan kita semua. Bukan hanya panjenengan yang rugi tapi kita semua yang akan rugi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mas Abu menuturkan untuk masalah ekonomi pemerintah akan menjaga kestabilan ekonomi Indonesia. Secara ekonomi masih baik untuk supply dan demand-nya atau ketersediaan bahan baku dijamin oleh pemerintah. Kemudian untuk masalah kesehatan Kabupaten dan Kota diminta oleh Presiden untuk mengendalikan dengan baik terkait Covid-19 ini, jangan sampai penularannya tersebar ke masyarakat.
“Disampaikan oleh bapak Presiden juga harus satu manajemen baik Polri, TNI, pemerintah maupun masyarakat termasuk juga rumah sakit. Nanti kita juga akan memisahkan mana pasien yang ringan dan mana pasien yang berat,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kota Kediri belum menerapkan new normal. Hal ini sesuai arahan Presiden bahwa sebelum New Normal harus ada prakondisi jangan asal dibuka.
Hal itu yang menurut Mas Abu sedang dilakukan. “Jadi tempat-tempat yang sering untuk berkerumun mohon maaf belum bisa dibuka karena itu ada resikonya dan resiko ini yang selalu diukur dengan baik,” tegasnya.
Berikutnya, untuk seluruh masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, agar sama-sama mensosialisasikan tentang penggunaan masker. “Jadi ke mana-mana harus menggunakan masker. Karena menggunakan masker ini sangat penting untuk menjaga diri sendiri maupun orang lain,” ujarnya pula.
Terkait bantuan sosial ke masyarakat, Mas Abu menyampaikan, pemerintah akan mempersiapkan rencana-rencana yang baik. Sehingga bantuan sosial bisa bebnar-benar meringankan beban ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga : New Normal, ASN Pemkot Malang WFO-WFH dengan Pantauan Ketat
“Saya minta terkait masalah bantuan sosial, bagi warga Kota Kediri yang merasa belum mendapatkan bantuan tapi terkendala secara ekonomi gara- gara Covid-19 silahkan daftar ke kelurahan. Saya rasa kelurahan sudah mendistribusikan dan terus menerima pendaftaran-pendaftaran dari warga Kota Kediri,” ujarnya.
Terkait fasilitas publik atau perekonomian, Mas Abu juga mengatakan, tidak semuanya nanti akan buka sekaligus. Ada parameter untuk hal tersebut. “Kita lihat mana resiko yang paling rendah. Resiko yang paling rendah ini akan dibuka terlebih dahulu sedangkan resiko-resiko yang tinggi ini akan kita tahan dulu untuk mengendalikan virus Corona ini,” urainya sambil memberikan contoh resiko yang tinggi itu adalah tempat bermain, tempat gim, tempat nonton, tempat berenang.
"Itu masih belum bisa kita buka. Taman-taman kita itu belum bisa juga kita buka untuk sementara ini supaya kita bisa tetap mengendalikan,” imbuhnya.
Terakhir Wali Kota Kediri menyampaikan, bahwa akan terus melakukan tracing dan juga melakukan random rapid test di tempat-tempat umum yang ada di Kota Kediri.