Bupati Jember Faida menjadi salah satu tokoh perempuan yang tengah dikaji oleh Cakra Wikara Indonesia (CWI) dalam hal kebijakan peningkatan kesejahteraan perempuan.
CWI menyoroti langkah-langkah strategis yang diambil Faida selama memimpin Kabupaten Jember.
Baca Juga : Bupati Jember Puji 7 Sektor yang Tetap Berinovasi di Tengah Pandemi
Ketua CWI Anna Margret mengungkapkan, Faida termasuk pemimpin daerah yang fokus pada isu kesejahteraan.
"Isu-isu kesejahteraan sangat jelas menjadi prioritas (Bupati Faida)," tutur Anna usai melakukan sesi wawancara dalam rangka riset CWI.
Anna menyebut, tujuan CWI melakukan penelitian kepada Bupati Faida agar menjadi motivasi dan mendorong perempuan-perempuan lain berpartisipasi dalam panggung pemerintahan hingga menjadi pemimpin sebuah daerah.
Selama ini, lanjut Anna, keterlibatan perempuan dalam pesta demokrasi legislatif maupun eksekutif berbeda.
"Di legislatif, KPU mensyaratkan 30 persen ada keterwakilan perempuan di gedung dewan. Untuk kepala daerah, Faida menjadi salah satu perempuan yang melenggang menjadi dalam sekali pencalonannya," terang Anna.
Dia juga menyoroti pemberitaan tentang kepemimpinan perempuan yang dinilai masih bias gender.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Bicara Soal KB di Masa Pandemi, Simak Ini
"Seharusnya, penilaian semestinya berdasarkan latar belakang seorang pemimpin, basic-nya birokrat atau profesional seperti Bupati Faida," sebutnya.
Dosen Fisip Universitas Indonesia ini juga menyatakan, pengalaman dalam bernegosiasi dengan publik membuat perempuan sebagai pemimpin tidak mudah tunduk oleh kepentingan-kepentingan politik.
Selain Bupati Faida, peneliti dari CWI juga mewawancarai sejumlah tokoh perempuan seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.