Tim Pengurasan Kolam dari Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang melakukan pengurasan kolam di Alun-Alun Jalan Merdeka Kota Malang Sabtu (20/6/2020).
Rutinitas pengurasan kolam dilakukan Tim Pengurasan Kolam Bidang RTH DLH Kota Malang untuk membuat kolam aset Pemerintah Kota Malang tetap bersih dan sedap dipandang.
Baca Juga : Gubernur Sebut Jember Masuk Zona Oranye, Ini Yang Disiapkan Pemkab Jember
Meski sebelumnya kolam yang ada di lingkungan taman tidak dikunjungi oleh masyarakat sehubungan dengan Perwal Kota Malang nomor 19 tahun 2020 pasal 20 ayat 1 tentang larangan masyarakat memasuki taman, namun pengurasan tetap dilakukan.
"Teman-teman tim pengurasan kolam melakukan giat pengurasan kolam di Alun-Alun Jalan Merdeka. Tugas mereka memang memiliki jadwal rutin untuk melakukan pengurasan kolam air mancur yang ada di Kota Malang," ujar Kepala Bidang (Kabid) RTH DLH Kota Malang, Kuncahyani.
Seperti diketahui, kolam air mancur di Kota Malang ada enam, di antaranya adalah kolam air mancur Alun-Alun Jalan Merdeka, kolam air mancur Dieng, kolam air mancur Jalan Veteran, kolam air mancur Adipura Jalan Semeru, kolam air mancur Patung Pesawat di Jalan Soekarno Hatta dan kolam air mancur Patung Perjuangan depan Stasiun Kota Baru.
"Untuk pengurasan ini sebenarnya wewenang dari UPT Pengelola Taman, namun saat ini tetap kami kolaborasi dan dilakukan bersama-sama dari bidang RTH dan UPT pengelolaan Taman," kata Kuncahyani.
Saat melakukan pengurasan kolam, tim pengurasan kolam dikatakan Kuncahyani mendapati lumut yang sudah mengental sehingga pihaknya memerlukan teknik khusus dimana agar tidak mengganggu tatanan kelistrikan di mana menang didalamnya terdapat lampu sorot untuk air mancur.
Baca Juga : Jalan Area Jembatan Kedungkandang Ditutup Jika Pembangunan Membahayakan Pengendara
"Sejak Taman Alun-Alun ini ditutup air mancur juga dimatikan agar tidak mengundang perhatian masyarakat, tapi pemeliharaan tetap kami lakukan. Ini teman-teman juga mengatakan bahwa lumutnya luar biasa dan dikhawatirkan mengganggu jaringan air mancur. Setelah kami kuras, kami hidupkan selama dua jam, untuk pemeliharaan pompanya, tapi tetap kami tunggu, supaya pengunjung tidak datang," jelas Kuncahyani.