JATIMTIMES - Sebanyak 32 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Batu mengantongi penghargaan lencana emas, perak dan perunggu ‘Hakaryo Guno Mamayu Bawono di halaman Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Senin (13/1/2025). Penghargaan ini diberikan wujud apresiasi atas prestasi dan kontribusi serta inovasi para ASN dalam memajukan Kota Batu.
Lencana tersebut disematkan langsung oleh Penjabat Wali Kota Batu Aries Agung Paewai di halaman Balai Kota Among Tani. Tampak mereka yang mendapatkan penghargaan ini berpenampilan berbeda dengan ASN lainnya. Yakni mengenakan pakaian khas Kota Batu bernama Sekar Bawono.
Baca Juga : Jumlah Anak Tidak Sekolah Berkurang Hingga Lebih dari 2.000, Pj Wali Kota Malang Optimistis hingga Zero
Sekar Bawono ini punya arti kembang jagad atau bunga dunia. Sekar Bawono mengandung filosofi mendalam yang merepresentasikan nilai sejarah dan kearifan lokal yang mengandung makna kekayaan tradisi dan budaya, ikonik daerah, flora fauna dan potensi lingkungan alam Kota Batu ditunjang dengan kreativitas dan inovasi.
Dengan pakaian tersebut, para ASN ini tampak gagah dan agung. Terlebih, lencana ‘Hakaryo Guno Mamayu’ ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemkot Batu kepada ASN.
Penjabat Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan, para ASN yang menerima penghargaan ini telah menunjukkan kinerja dan dedikasi yang baik, terutama inovasi yang berdampak kepada masyarakat. Karena itu, layak menerima penghargaan ini.
Dengan diberikannya penghargaan ini agar menjadi contoh bagi ASN lainnya. Sehingga bisa memotivasi para ASN untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Batu.
“Apresiasi kepada 32 ASN Pemkot Batu juga harus menjadi semangat bagi ASN yang lain agar lebih semangat bekerja di Tahun 2025,” ungkap Aries.
Baca Juga : Resmi, DPRD Kota Batu Tetapkan Nurochman-Heli Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Aries juga berpesan kepada seluruh ASN agar di tahun 2025 bisa lebih baik dari tahun 2024, dengan menyentuh hati masyarakat. Serta lebih tanggap dalam mencari solusi setiap permasalah yang muncul di lapangan.
“Sentuh hati masyarakat, selalu hadir dan jangan biarkan permasalahan tidak berkesudahan. Segera cari solusi setiap permasalahan. Mari di tahun 2025 ini, kita bekerja lebih baik, bekerja dengan sepenuh hati,” tegas pria yang juga kepala Dinas Pendidikan Jatim ini.
