JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Perikanan saat ini tengah melakukan pemetaan wilayah-wilayah di Kabupaten Malang yang memiliki sumber air mencukupi untuk menjadi modal budidaya ikan nila.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring mengatakan, bahwa pemetaan wilayah yang memiliki sumber air tersebut untuk mendukung terwujudnya Kabupaten Malang sebagai Kabupaten Nila. "Jadi nanti setiap kecamatan dan juga desa, harapannya adalah wilayah yang ada sumber airnya itu dapat berkembang menjadi kawasan budidaya ikan nila," ungkap Victor kepada JatimTIMES.com.
Baca Juga : Pemkab Malang-Universitas Negeri Malang Sepakat Berikan Makan Bergizi Gratis Tanpa Gunakan APBN dan APBD
Untuk saat ini, pengembangan budidaya ikan nila sudah tersebar di beberapa wilayah. Di antaranya di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen; Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang; Desa Sukoanyar, Kecamatan Wajak; serta Desa Mulyoarjo, Desa Sumberngepoh dan Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang.
Victor menuturkan, untuk wilayah-wilayah yang lain, pihaknya juga akan menjalin komunikasi dengan jajaran anggota DPRD Kabupaten Malang di masing-masing daerah pemilihan atau dapil. Hal itu dilakukan untuk meminta agar pokok pikiran atau pokir dari anggota DPRD Kabupaten Malang salah satunya bisa diarahkan untuk pengembangan budidaya ikan nila.
"Kami akan komunikasikan dengan anggota dewan setempat. Biar nanti pokirnya akan diarahkan ke sana. Sehingga nanti hampir semua kecamatan kalau dia memang sumber airnya bagus, kami bisa kembangkan budidaya nila. Kalau memang kurang bagus ya bisa dengan sistem bioflok budidaya nila," jelas Victor.
Pihaknya menargetkan, di tahun 2025 ini untuk pengembangan budidaya ikan nila Dinas Perikanan Kabupaten Malang akan menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Namun, Victor meyakini pengembangan budidaya ikan nila bisa menjangkau 10 kecamatan di Kabupaten Malang. Salah satu caranya dengan memanfaatkan pokir dari anggota DPRD Kabupaten Malang.
Lebih lanjut, Victor menyampaikan potensi ekonomi dalam pengembangan budidaya ikan nila. Di mana permintaan pasar ikan air tawar cukup tinggi dibandingkan dengan ikan laut. Baik permintaan dari Kabupaten Malang maupun luar daerah. Hal itu dikarenakan panen ikan laut bergantung pada musim, sedangkan untuk ikan air tawar hisa sepanjang tahun panen dengan berbagai inovasi yang dilakukan oleh masyarakat.
Selain itu, tren konsumsi ikan di masyarakat juga mengalami peningkatan. Pasalnya harga dari ikan juga terjangkau dan ikan juga memiliki sumber gizi yang cukup bagi manusia, serta perkembangan rumah makan dan kuliner pada umumnya di Kabupaten Malang tidak lepas dari menu ikan.
Baca Juga : DPRD Banyuwangi Gelar Rapat Paripurna Penetapan Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Sementara itu, pihaknya juga menyampaikan bahwa budidaya ikan nila juga memiliki peluang untuk memasuki pasar ekspor. Di mana melalui PT. Bafain Haridra Indonesia yang berada di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, masyarakat bisa menjalin kerja sama untuk menjual ikan nilanya yang berkualitas untuk diekspor ke Belanda dalam bentuk ikan nila asap maupun ikan nila asin.
"Kalau misalnya PT. Bafain butuhnya sekali kirim adalah 20 ton, berarti dia butuhnya 3 kali lipat yakni 60 ton. Jadi tergantung kebutuhan di sana. Ini dia kemarin baru kirim 5 ton, berarti kebutuhan bahan bakunya 15 ton dan itu dicukupi dari tempat budidaya ikan nila di Desa Sananrejo, Turen yang sudah berkembang sekitar 1,4 hektare," beber Victor.
Pihaknya menyebut, bahwa masih terbuka lebar peluang bagi masyarakat dari desa atau kecamatan lain untuk menjalin kerja sama dengan PT. Bafain Haridra Indonesia untuk ekspor ikan nila ke Belanda.
"Jadi peluang sangat memungkinkan. Kami juga kemarin sudah mencoba berkomunikasi dengan unit-unit pengelola ikan, yang eksportir, jadi peluang itu ada. Bagaimana sebenarnya masyarakat menyiapkan bahan baku yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan," pungkas Victor.