JATIMTIMES - Dinas Pendidikan Kota Batu memastikan bahwa dana bantuan operasional sekolah nasional (Bosnas) telah dicairkan ke seluruh jenjang SD dan SMP. Totalnya mencapai Rp 12 mliar dan diterima siswa sekolah negeri maupun swasta.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu M. Chori membenarkan hal tersebut. Kucuran dana Bosnas untuk sekolah di Kota Batu telah mengalir ke rekening masing-masing. Mereka telah menerima pencairan pertama sejak akhir bulan Januari lalu.
Baca Juga : Masuk Program Prioritas, Proyek Parkir Vertikal Kayutangan Heritage Rp 19 miliar Tetap Bergulir
Namun Chori menyebut dalam proses pencairannya dilakukan secara bertahap. Yakni dana Bos itu diberikan setiap satu semester atau enam bulan sekali. "Sudah dicairkan tahap pertama, akhir bulan Januari lalu untuk semua sekolah," ujar Chori saat ditemui, belum lama ini.
Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) ada sebanyak 93 SD di Kota Batu dengan total 17.125 siswa. Sementara, ada 35 SMP di Kota Batu dengan total 7.881 siswa pada jenjang SMP. Artinya, estimasi besaran Bosnas yang dicairkan sebanyak Rp 7,7 miliar dan Rp 4,3 miliar untuk jenjang SMP.
Chori menjelaskan pencairan satu semester besarannya sebanyak 50 persen dari total dana BOSNAS pada masing-masing sekolah. Untuk jenjang SD akan mendapatkan jatah sebesar Rp 900 ribu setiap tahun.
Dikatakannya, setiap semester jumlah yang diterima setiap siswa sebanyak Rp 450 ribu per semester. Sementara jenjang SMP menerima sebesar Rp 1,1 juta per tahun. Atau pencairannya sebesar Rp 550 ribu per semester.
"Mayoritas dana Bosnas digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional sekolah. Mulai penggajian guru honorer, pemeliharaan gedung hingga penunjang akademik di sekolah," terangnya.
Ia menambahkan, dana tersebut merupakan sumber pendapatan utama bagi sekolah negeri. Berbeda dengan swasta yang masih bisa menarik iuran sendiri.
Baca Juga : Kasus Penganiayaan Sekelompok ABG Berlanjut, Polisi dan Dinkes Dampingi Korban
Chori berujar, jika ketepatan pencairan dana Bosnas bergantung pada ketepatan sekolah dalam melaporkan keuangan. Sehingga dirinya selalu berusaha mendorong sekolah agar melapor tepat waktu agar tidak ada keterlambatan.
Terpisah, Kepala SD Negeri Ngaglik 1 Ninit Catur Meindyawati mengaku, selalu berusaha konsisten untuk mengirimkan laporan keuangan tepat waktu. Sebab, hal itu juga mempengaruhi kapan dana tersebut akan cair.
"Kami sangat terbantu adanya Bosnas untuk keperluan operasional sekolah, apalagi sekarang bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) sudah tidak berbentuk uang," ungkap Catur.