JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kembali menunjukkan keunggulannya sebagai pusat pendidikan tinggi yang inovatif dan berprestasi. Kali ini, UIN Salatiga memilih UIN Maliki Malang sebagai tujuan studi terap untuk mempelajari lebih dalam mengenai pengelolaan program-program unggulan yang telah sukses dijalankan.
Sebanyak 11 perwakilan dari UIN Salatiga, yang terdiri dari dekan, ketua program studi, dan kepala subbagian akademik, disambut hangat oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag., beserta Kepala Bagian Akademik, H. Imam Ahmad, pada Jumat, (7/2/2025).
Baca Juga : Ditetapkan sebagai Bupati dan Wabup Terpilih, SaLaf: Mari Bersatu Bangun Kabupaten Malang
Prof. Miftahuddin, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Salatiga, mengungkapkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam mengenai tiga program utama UIN Maliki Malang yang dinilai sangat berhasil, yaitu program fast track di Program Pascasarjana, strategi pencapaian peringkat QS World University Rankings (QS WUR), dan tata kelola Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Salah satu program yang menjadi sorotan adalah implementasi MBKM di UIN Maliki Malang. Prof. Umi Sumbulah menjelaskan bahwa UIN Maliki Malang telah menjalin kerja sama dengan 58 perguruan tinggi PTKIN untuk program pertukaran belajar ke luar negeri. Menariknya, seluruh biaya program ini ditanggung oleh universitas, sehingga mahasiswa dapat mengikuti program ini secara gratis.
"Alhamdulillah, sejak tahun 2023, program MBKM di UIN Maliki Malang telah berjalan dengan baik dan berkelanjutan," ujar Prof. Umi.
Program MBKM ini memberikan keuntungan besar bagi mahasiswa S1, terutama dalam hal magang di perusahaan. Pengalaman magang ini membantu mahasiswa untuk mengenal dunia kerja secara lebih luas dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia profesional setelah lulus.
Selain MBKM, UIN Maliki Malang juga berhasil meraih peringkat internasional di QS WUR. Prof. Umi Sumbulah mengungkapkan bahwa persiapan untuk mencapai peringkat ini telah dimulai sejak tahun 2021. Berbagai program internasional terus dikembangkan untuk mendukung tujuan ini.
"Alhamdulillah, berkat upaya yang terus-menerus, UIN Maliki Malang berhasil meraih pemeringkatan internasional yang membanggakan," tutur Prof. Umi.
Keberhasilan ini menunjukkan komitmen UIN Maliki Malang untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi yang diakui secara global.
Program fast track di Program Pascasarjana UIN Maliki Malang juga menjadi daya tarik bagi UIN Salatiga. Program ini memungkinkan mahasiswa S1 untuk menyelesaikan studi S2 dalam waktu yang lebih singkat.
Baca Juga : Studi Klinis Tunjukkan Konsumsi Propolis Turunkan Parameter Diabetes
"Penerapan perkuliahan fast track di Pascasarjana UIN Maliki Malang sangat diminati oleh mahasiswa S1 semester 7 yang bekerja sama dengan para Kaprodi," jelas Prof. Umi.
Kepala Bagian Akademik UIN Maliki Malang, Imam Ahmad, menambahkan bahwa program fast track ini diawasi dengan ketat mulai dari proses seleksi hingga implementasinya. Salah satu persyaratannya adalah nilai kartu hasil studi mahasiswa dari semester 1 hingga 5, yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa S1 untuk melanjutkan studi ke jenjang S2.
"Diharapkan, mahasiswa dapat meraih gelar S1 dan S2 dalam waktu 10 semester," papar Imam Ahmad.
Lebih lanjut, program fast track ini telah memiliki landasan hukum yang kuat, yaitu melalui peraturan dari PD Dikti. Oleh karena itu, program ini tidak memerlukan izin khusus, tetapi membutuhkan keberanian dari lembaga untuk melaksanakannya.
Kunjungan studi tiru dari UIN Salatiga ini menjadi bukti bahwa UIN Maliki Malang telah berhasil menciptakan ekosistem pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman. Keberhasilan program fast track, QS WUR, dan MBKM menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.