JATIMTIMES - Kerja keras pihak kepolisian Jawa Timur akhirnya membuahkan hasil dalam mengungkap kasus mutilasi yang mengguncang Ngawi. Uswatun Khasanah (30), perempuan asal Blitar menjadi korban kejahatan sadis ini. Setelah melalui penyelidikan intensif, pelaku berhasil ditangkap pada Sabtu (25/1/2025) malam di Madiun.
“Alhamdulillah, pelaku berhasil kami tangkap. Kami terus mendalami motif pembunuhan ini untuk menyelesaikan kasus dengan tuntas,” kata Kombes Pol Farman, Dirreskrimum Polda Jatim.
Baca Juga : Ketua Umum IPHI Apresiasi Langkah Bareskrim Polri Bebaskan Julia Santoso
Keberhasilan ini menjadi bukti kesigapan dan profesionalisme pihak kepolisian dalam menangani kasus berat. Sejak mayat korban ditemukan dalam koper merah di Desa Dadapan, Ngawi, Kamis (23/1/2025), polisi bergerak cepat melakukan identifikasi, olah TKP, dan penyisiran lokasi pembuangan potongan tubuh korban.
Kepala Korban Ditemukan di Trenggalek
Kepala korban ditemukan pada Minggu (26/1/2025) di Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek yang jaraknya cukup jauh dari lokasi penemuan koper. Penemuan tersebut menjadi titik penting dalam menyatukan puzzle kasus ini.
Menurut AKP Eko Widiantoro, Kasatreskrim Polres Trenggalek, kepala korban ditemukan dalam kantong plastik putih di bawah jembatan kecil. “Kami mendapat arahan dari tim Jatanras Polda Jatim untuk mencari potongan tubuh korban di wilayah Trenggalek. Berkat koordinasi yang baik, barang bukti dapat segera ditemukan,” jelasnya.
Hotel Adisurya di Kediri, yang menjadi lokasi pembunuhan, telah dipasangi garis polisi dan dilakukan olah TKP secara menyeluruh. Polisi menemukan bahwa korban sempat menginap di kamar 301 yang kini menjadi pusat penyelidikan. Tim forensik bekerja siang dan malam untuk mengungkap semua fakta, termasuk mengamankan barang bukti yang relevan.
Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, menegaskan bahwa semua proses dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga integritas penyelidikan. “Kami mengedepankan prinsip ilmiah dalam mengungkap kasus ini. Identifikasi korban diperkuat dengan tes DNA dan rekognisi sidik jari,” ujarnya.
Keberhasilan polisi menangkap pelaku dalam waktu singkat mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen aparat penegak hukum dalam memberikan rasa aman kepada publik.
Baca Juga : Jadwal Pencairan Bansos 2025 Tahap 1 hingga 4, Cek Infonya
Camat Garum, Arinal Huda, yang turut hadir dalam prosesi pemakaman korban di Blitar memuji langkah cepat polisi. “Saya yakin keadilan untuk korban akan terwujud. Kami mendukung penuh kerja kepolisian dalam menangani kasus ini,” ujarnya.
Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam berinteraksi sosial. Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi spekulatif yang belum terverifikasi. Kombes Pol Farman menegaskan bahwa semua perkembangan kasus akan diumumkan secara transparan.
“Kami mohon masyarakat bersabar. Penyidikan masih berlangsung, dan kami akan memastikan setiap detail diungkap dengan akurat,” tegasnya.
Kerja keras polisi dalam mengungkap kasus mutilasi Ngawi adalah cerminan keberhasilan penegakan hukum di Indonesia. Kasus ini tidak hanya menjadi tragedi, tetapi juga pelajaran tentang pentingnya kepercayaan kepada aparat hukum. Publik diimbau untuk terus mendukung langkah positif polisi dalam menciptakan rasa aman dan keadilan.