JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, mempunyai pengelolaan yang unggul dalam berbagai aspek. Keunggulan inipun telah banyak diakui berbagai pihak, dimana kemudian tertarik untuk melakukan benchmarking ke kampus Ulul Albab ini.
Seperti halnya UIN Walisongo Semarang yang melaksanakan benchmarking ke UIN Maliki Malang, Selasa (10/9/2024). Benchmarking ini dalam upaya meningkatkan sistem pengelolaan remunerasi di UIN Walisongo Semarang.
Baca Juga : Dua Prodi STIE Malangkucecwara Terakreditasi Unggul LAMEMBA
Rombongan UIN Walisongo Semarang, terdiri dari 11 orang, dimana terdiri dari Ketua Remunerasi, Prof. Dr. Abdul Rahman, M.Ag, sejumlah pakar di bidang perencanaan, hukum, teknologi informasi, dan manajemen dan dipimpin langsung Wakil Rektor Bidang AUPK.
Wakil Rektor Bidang AUPK UIN Walisongo Semarang, Dr. Ahmad Ismail, M.Ag, mengatakan, bahwa transparansi pengelolaan renumerasi menjadi sebuah hal yang sangat penting, terlebih pada era digital dan keterbukaan seperti saat ini.
![4](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2024/09/10/4-Ca7d003a30dc92de5.jpg)
Artinya, dengan keterbukaan ini, publik kemudian dapat melakukan akses informasi dengan mudah. "Oleh karena itu, sistem remunerasi harus standar dan seragam, agar tidak terjadi perbandingan yang tidak perlu," ujarnya.
Untuk itulah, dalam hal menggali wawasan terkait sistem remunerasi yang baik dari UIN Maliki Malang, diharapkan dapat berimbas positif pada sistem remunerasi yang ada di UIN Walisongo Semarang. Sehingga, dampak kongkritnya adalah menyejahterakan para dosen dan pegawai di UIN Walisongo Semarang.
"Sistem ini harus mampu memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh staf," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Biro AUPK UIN Malang, Ahmad Hidayatullah, mengatakan, bahwa menjadi kebanggaan bahwa UIN Maliki Malang dipilih menjadi lokasi benchmarking UIN Walisongo Semarang.
Baca Juga : I-YES 2024 Sesi "Indonesia Insight", Kenalkan Budaya dan Tradisi Lewat Permainan Tradisional
Ia menambahkan bahwa remunerasi di UIN Malang selalu diperhitungkan secara matang sesuai porsinya. Artinya penghargaan yang ada diberikan secara adil dalam upaya mendongkrak peningkatan kinerja.
“Kami berusaha memberikan penghargaan yang seimbang meskipun tugas yang diemban beragam. Ini penting untuk mendorong kinerja yang lebih baik di kalangan pegawai," jelasnya.
Wujud kongkritnya, bahwa sistem remunerasi di UIN Malang dinamis dalam mendorong inovasi, terutama bagi tenaga kependidikan. Pegawai yang tidak hanya berprestasi dalam karya ilmiah kini bisa berinovasi dalam pelayanan, yang turut dihargai dalam sistem remunerasi.
Dengan pendekatan ini, semangat kerja di UIN Malang tetap terjaga dan sistem remunerasi dapat berjalan dengan lancar serta adil, mengikuti perkembangan lembaga dan beban keuangannya. "Alhamdulillah, sistem remunerasi kami berjalan dengan baik dan lancar," pungkasnya Ahmad Hidayatullah.