JATIMTIMES – Dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional, pada Minggu, 8 September 2024, perkumpulan Kawi Kawentar menggelar acara "Lapak Sinau Aksara Gratis" di dua lokasi di Kota Blitar.
Acara ini disambut dengan antusias oleh masyarakat yang ingin mengenal dan mempelajari aksara Jawa Kuno.
Baca Juga : Magister Pendidikan Bahasa Inggris PPS Unisma Terus Bergerak Ekspansi ke Luar Negeri
Acara dimulai di Paseban Alun-Alun Kota Blitar bagian selatan pada pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan di kawasan outdoor UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB. Kegiatan ini tidak hanya memamerkan berbagai buku dan foto prasasti yang berhubungan dengan aksara Kawi, tetapi juga mengajak pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan menulis nama mereka menggunakan aksara kuno tersebut.
Salah satu daya tarik utama dari acara ini adalah kesempatan bagi para pengunjung untuk menulis nama mereka dengan aksara Kawi. Tulisan tersebut kemudian diabadikan di atas selembar kain putih yang disediakan oleh panitia. “Kegiatan ini dirancang agar masyarakat tidak hanya mengenal aksara Kawi dari buku, tetapi juga bisa merasakannya secara langsung,” ungkap Florensia Dita, salah satu panitia kegiatan.
Para pengunjung yang bersedia belajar aksara juga mendapatkan souvenir berupa gantungan kunci atau pin, serta lembaran tabel aksara Kawi yang dapat mereka bawa pulang secara gratis. Souvenir ini menjadi bentuk apresiasi dari panitia kepada mereka yang tertarik untuk melestarikan aksara Kawi, salah satu warisan budaya Nusantara yang mulai tergerus zaman.
Acara ini mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari masyarakat, mulai dari pelajar hingga pengunjung umum. Banyak yang merasa tertarik dan penasaran dengan aksara kuno ini, terlebih karena kesempatan untuk mempelajarinya secara langsung sangat jarang ditemui. Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang sedang menjalani program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan Proklamator Bung Karno mengungkapkan kekagumannya terhadap acara ini.
Florensia Dita pun menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kembali minat terhadap aksara Kawi di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. “Kami berharap dengan adanya acara seperti ini, masyarakat semakin sadar bahwa aksara Kawi adalah bagian penting dari identitas budaya kita. Dengan mengenalnya, kita turut menjaga agar warisan budaya ini tidak hilang ditelan waktu,” ujar Florensia.
Melestarikan aksara Kawi bukanlah perkara mudah. Dalam kehidupan modern, penggunaan aksara kuno ini telah banyak ditinggalkan, dan hanya segelintir orang yang masih mendalaminya. Melalui acara seperti Lapak Sinau Aksara, Kawi Kawentar berharap dapat menjembatani kesenjangan ini dengan memberikan ruang bagi masyarakat untuk mempelajari dan mengapresiasi aksara Kawi.
Baca Juga : Tingkatkan Inovasi, Disdik Kabupaten Malang Gelar Lomba Video Inovasi Sekolah
“Kami berusaha untuk membuat aksara Kawi lebih dekat dengan masyarakat. Selain mengadakan lapak sinau seperti ini, kami juga berencana untuk membuat kelas-kelas rutin yang bisa diikuti siapa saja yang tertarik,” tambah Florensia Dita. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk mempopulerkan kembali aksara Kawi dan memicu minat lebih banyak orang untuk mempelajarinya.
Acara Lapak Sinau Aksara ini juga diharapkan dapat membuka mata masyarakat bahwa melestarikan budaya tidak melulu harus melalui pendidikan formal. Dengan cara-cara kreatif seperti ini, budaya lokal dapat tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Dengan antusiasme yang tinggi dari pengunjung, Kawi Kawentar berharap acara serupa dapat dilaksanakan secara berkala dan menjadi salah satu wadah untuk terus memperkenalkan aksara Kawi kepada masyarakat luas. Sebagai bagian dari warisan budaya Jawa yang tak ternilai, aksara Kawi memiliki potensi besar untuk kembali dikenalkan dalam konteks modern, sekaligus sebagai pengingat bahwa budaya Nusantara sangat kaya dan layak untuk dilestarikan.
