JATIMTIMES - Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan video viral yang memperlihatkan antrean panjang pegawai diduga dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam video yang diunggah di akun TikTok @djr0651, tampak ratusan orang berkumpul menunggu giliran naik lift dan melakukan absensi. Lift di kantor yang berlogo Kemenkes tersebut hanya beroperasi pada jam tertentu, yakni pukul 06.30 hingga 16.30 WIB, diduga sebagai bagian dari upaya efisiensi anggaran.
Akun tersebut menyebut bahwa pembatasan jadwal operasional lift merupakan dampak kebijakan efisiensi anggaran. "Korban efisiensi anggaran, lift dimatikan pakai jadwal. Antre depan mesin absen," tulis akun tersebut.
Fenomena ini tidak lepas dari diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025. Dalam aturan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menargetkan penghematan anggaran negara sebesar Rp 306,69 triliun. Langkah ini mencakup pemangkasan belanja kementerian dan lembaga negara, serta transfer dana ke daerah.
Tak butuh waktu lama, unggahan tersebut langsung viral dan dibanjiri komentar netizen dengan beragam pandangan kritis. Seorang pengguna bernama @Kang**** menulis, "Nunggu ada menteri yang naik ojek baru percaya efisiensi anggaran. Ya minimal tunjangan DPR dikurangi atau dana pensiunnya dihilangkan."
Ada pula komentar dari @Mbak*** yang menyoroti bahwa efisiensi anggaran seharusnya tidak merugikan pegawai kecil. "Yang dimaksud efisiensi anggaran Pak Presiden itu adalah hentikan anggaran rapat di hotel berbintang, hentikan perayaan-perayaan di restoran mewah, bukan malah matikan lift," sindirnya.
Komentar serupa datang dari @dee*** yang mengusulkan agar efisiensi dilakukan dengan cara lebih bijak. "Boleh aja efisiensi tapi pada tempatnya, misalnya mobil-mobil menteri gak harus yang mahal-mahal, kementerian dirampingkan," sarannya.
