JATIMTIMES - Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, Priyo Sudibyo mengaku tak membutuhkan waktu lama untuk adaptasi melakukan pekerjaannya. Sebab, sebelumnya ia telah melakukan pemetaan terhadap permasalahan-permasalahan yang ada.
Priyo mengaku bahwa pihaknya sebenarnya tak membutuhkan waktu lama untuk membenahi Perumda Air Minum Tugu Tirta. Bahkan, ia mengaku tidak perlu ada program 100 hari. Karena sejak dikukuhkan, ia langsung bekerja.
Baca Juga : LBH Rumah Keadilan Gelar Pos Pengaduan Hukum di Car Free Day Malang
“Bagi saya tidak perlu (100 hari), saya bisa selesaikan dalam waktu 7 hari. Contoh paling gampang BBWS itu perjanjian 4 tahun tapi tidak pernah terealisasi, saya bisa menyelesaikan Alhamdulillah cuma 2 jam, itu kan butuh komitmen butuh keputusan,” kata Priyo.
“Yang kedua WTP selama ini tertunda-tunda saya mungkin bisa satu jam bisa selesaikan dan menemukan kompromi yang baik. Yang ketiga sinergitas, 4 tahun selama ini kan mereka juga tidak pernah terealisasi saya bisa selesaikan,” imbuh Priyo.
Pria yang akrab disapa Bogank itu mengaku pihaknya akan menjalin komitmen kembali untuk menambah debit air di mata air Sumberpitu. Selain itu, juga pada mata air yang ada di Wendit.
“Bahkan PDAM Kabupaten Malang itu menemukan sumber baru yang bisa 1500 LPS per detik, nanti kita bagi dua. Kalau bagi dua kan sekitar 500-700. Tidak pernah ada, itu sumbernya di kabupaten tapi nanti kita manfaatkan berdua, bayangkan 500 LPS sudah sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Kota Malang,” beber Bogank.
Baca Juga : Balita Hanyut di Pakisaji Malang Ditemukan Meninggal di Perairan Tumpukan Bambu
Sebagai informasi, Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang baru saja melaunching program baru yang diberi nama 'Sapa Warga'. Program tersebut diluncurkan untuk mengakomodir keluhan masyarakat.
Dengan program itu, diharap direksi baru dapat segera menyelesaikan satu per satu permasalahan yang ada. Dan harapannya kedepan dapat memberikan pelayanan terbaik.