JATIMTIMES - Seorang pedagang pentol cilok, MSD, 50, warga Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji, menjadi korban pengeroyokan pesilat yang dipengaruhi minuman keras.
Pedagang pentol tersebut dihajar sejumlah orang tak dikenal tepat di Taman Pancing, Kecamatan Panji. Akibat insiden tersebut, korban mengalami luka bacok di bagian punggung dan jari tangan.
Baca Juga : Berkaca dari Kasus Karyawan Mi Ayam Dikeroyok Debt Collector, Ini Syarat DC Bisa Tagih Utang ke Rumah
Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Momon menjelaskan 5 terduga pelaku langsung diamankan di Polsek Panji tak lama setelah insiden terjadi. "Ada lima terduga pelaku yang diamankan oleh Polsek kemudian dilimpahkan ke Mapolres Situbondo," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kata AKP Momon dari 5 terduga pelaku, 3 orang ditetapkan sebagai tersangka yakni berinisial D (22) warga Tanjung, A (29) Tenggir, dan M (25) Curah Jeru Panji, sedangkan dua yang lain ditetapkan sebagai saksi karena tidak terlibat pemukulan.
"Kelimanya mengaku sedang dalam kondisi mabuk dan merupakan anggota salah satu perguruan pencak silat, dari 3 tersangka 2 diantaranya Residivis dengan kasus yang sama yaitu Pengeroyokan," ungkapnya.
AKP Momon menambahkan, motif sementara insiden tersebut dikarenakan kesalahpahaman, namun pihaknya akan terus mendalami motif pastinya, termasuk dimana tersangka membeli miras yang mengakibatkan tersangka mabuk.
"Kita dalami motifnya, kita usut sampai ke akar-akarnya, termasuk dimana mereka (red-pelaku) membeli miras sehingga mengakibatkan mabuk lalu memicu insiden tersebut, karena miras ini diduga sebagai pemicunya," Tegasnya.
Selain 3 tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti sebilah pisau dan satu buah celurit. "Pasal yang kami kenakan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap orang atau barang yang dilakukan pelaku secara bersama-sama dan terang-terangan," ungkapnya.
Sementara itu, MSD mengaku kejadian pada hari Minggu sekitar pukul 02.30 dini hari. Dirinya juga mengungkapkan jika bukan hanya bagian tubuhnya dan jarinya yang terkena luka bacok, namun rombong jualannya juga dirusak oleh sejumlah pemuda yang diduga mabuk.
"Habis dagangan saya, cabe dibuang, tempat bakso dibacok, rombong juga ditendang hingga penyok. Ini bagian pinggirnya juga dirusak pakai senjata tajam, pelakunya banyak, sekitar 8 orang," ungkap MSD saat ditemui di rumah.
Baca Juga : Momentum Hari Bhayangkara Ke-78, Polres Situbondo Berikan Penghargaan kepada Masyarakat dan Anggota
Dia mengaku, selain rombong rusak, jaket yang digunakan juga sobek akibat sabetan celurit yang digunakan pelaku. Beruntung jaket yang digunakan cukup tebal sehingga bagian tubuhnya hanya mengalami luka gores.
"Ini luka di punggung saya, ini kalau tidak pakai jaket mungkin saya sulit bertahan hidup. Kalau luka di jari ini kena sebetan pas saya tangkis," ucap MSD sambil menunjukkan jarinya.
MSD mengaku, jika dirinya tidak mengetahui persoalan yang terjadi. Yang dia ketahui sejumlah pemuda tiba-tiba datang dan membuat keributan di Taman Pancing. Saat kelompok pemuda itu bikin keributan sempat ditegur agar tidak berkelahi, akhirnya dia juga dihajar.
"Tidak tahu itu marah pada siapa, itu datang-datang sudah nantang ke orang-orang yang ngopi. Banyak itu korbannya, bukan hanya saya, pelanggan saya juga ada yang kena tusuk," imbuhnya.
Setelah mendapat penganiayaan dari kelompok pemuda tersebut, MSD langsung laporan ke Mapolsek Panji. Harapannya pelaku diringkus dan diamankan agar tidak membuat keresahan bagi masyarakat.
"Sudah saya laporkan, saya sudah pasrah sama polisi. Semoga saja ketangkap pelakunya biar tidak meresahkan," ucap MSD.