JATIMTIMES - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken, melaporkan jika Arab Saudi memiliki minat untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Adapun laporan itu disampaikan Blinken saat ia bertemu Putra Mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS), awal pekan ini.
Dilansir dari AFP dan CNN Internasional, Kamis, (8/2/2024), Blinken menggambarkan bahwa dalam pertemuannya dengan MBS, Arab Saudi disebut masih memiliki "kepentingan kuat" untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Akan tetapi Riyadh menegaskan ini dapat terjadi bila ada jalan Palestina merdeka.
Baca Juga : Warga Geruduk Balai Desa Gunungsari, Minta Kasun Wening Dicopot
“Perang di Gaza harus diakhiri dan harus ada jalan yang jelas, kredibel, dan terikat waktu menuju pembentukan negara Palestina," papar Blinken menggambarkan pertemuannya dengan MBS.
Menyusul pernyataan Blinken, Kementerian Luar Negeri Saudi pada hari Rabu kemarin kembali menebalkan komitmennya bahwa tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina merdeka.
“Kerajaan telah mengkomunikasikan posisi tegasnya kepada pemerintah AS bahwa tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan.
"Syarat lainnya adalah agresi Israel di Jalur Gaza terhenti dan semua pasukan pendudukan Israel mundur dari Jalur Gaza," tambahnya.
Di sisi yang berbeda, dalam beberapa perjalanannya ke Timur Tengah, Blinken menekankan pemerintah Israel harus membuat pergerakan untuk menuju solusi dua negara jika ingin mencapai normalisasi dengan Arab Saudi dan ingin mendapatkan dukungan dari Riyadh dari sisi keamanan Gaza.
Baca Juga : Mahfud MD Ajak Memilih Sesuai Hati Nurani, Jika Tidak Mau Senilai Binatang Ternak
Akan tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berulang kali menolak gagasan negara Palestina. Ia juga mengatakan bahwa perang di Gaza akan berlanjut berbulan-bulan lagi.
Diketahui, sejak perang di Gaza pecah, Arab Saudi terus menyuarakan penentangannya terhadap aksi militer Israel di kantong Palestina itu. Negara Dua Kota Suci itu juga menambahkan menolak segala bentuk upaya Israel dalam mengusir warga Gaza dari tanah kelahirannya ke wilayah lain.