JATIMTIMES - Jika berkesempatan mengikuti salat jenazah di Masjidil Haram, Mekkah, maka kamu jangan heran jika kain penutup jenazah warnanya berbeda-beda. Bahkan ada juga jenazah yang bagian kepalanya tidak ditutup saat disalatkan. Kenapa demikian?
Melansir akun X (Twitter) @teladanrosul sejatinya jenazah-jenazah tersebut telah dikafani dengan kain kafan putih. Hanya saja ada kain tambahan yang menyelimuti tubuh jenazah. Kain selimut tambahan inilah yang berbeda-beda warnanya.
Baca Juga : Pentingnya Toko Offline Buat Branding di Era Digital, Stein Cookware dan Mito Pilih Surabaya
"Di antara sebabnya adalah, jenazah di Mekah akan dimandikan di tempat memandikan jenazah yang berbeda," jelas akun tersebut.
Akun tersebut juga mencontohkan, si fulan meninggal di wilayah A. Ia akan dimandikan di tempat memandikan jenazah terdekat dari wilayahnya. Kemudian ia dibawa ke Masjidil Haram untuk disolatkan.
"Jadi kain berwarna yang menyelimutinya itu adalah dari keluarganya sebagai salah satu penanda dan pembeda," jelas akun tersebut.
Lantas jika meninggal dunia dalam keadaan berihram, maka wajah dan kepala jenazah tidak akan ditutup dengan kain. Hal itu sesuai dengan petunjuk Rasulullah bagi jenazah yang meninggal dalam keadaan ihram.
اغْسِلُوهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ ، وَكَفِّنُوهُ فِي ثَوْبَيْه وَلَا تُحَنِّطُوهُ ، وَلَا تُخَمِّرُوا رَأْسَهُ ، فَإِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُلَبِّياً
“Mandikan ia dengan air dan bidara. Kafankan ia dengan dua lapis kain (ihram)nya, dan jangan berikan ia al-hanuth (semacam wewangian), jangan pula kalian tutup kepalanya. Sebab Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jenazah yang sedang ihram dibuka wajah dan kepalanya saat disalati. (Foto: Twitter)
Baca Juga : Viral, Ibu di Jambi Meninggal Dunia Usai Lomba Balap Karung, Begini Kronologi dan Penyebabnya
Orang yang meninggal saat ihram sama seperti jenazah lain yang harus dimandikan namun ia memiliki dua keistimewaan tersendiri, yakni sebagai berikut:
• Tidak diberi wewangian dan wajah atau kepalanya tidak ditutup. Ini sebagaimana ia melakukan ihram yaitu tidak menggunakan wewangian dan wajah atau kepalanya terbuka. Walaupun meninggal, ia dianggap masih berihram. Ihramnya tak batal dengan kematiannya. Karena itu Allah membangkitkannya dalam keadaan bertalbiah.
• Ia dikafani dengan dua lapis kain, tidak lebih seperti jenazah lain. Kedua kain itu adalah izar dan rida’ yang ia gunakan. Semua ini adalah takrim (pemuliaan) terhadapnya.
Jenazah muslimah juga diberi kain yang berbeda. (Foto: Twitter)
Sementara jenazah muslimah, maka akan ada pembeda lain. Yakni di bagian pinggang ke atas akan diberikan penutup seperti keranda yang akan diselimuti dengan kain, sehingga tidak kelihatan bentuk tubuhnya meski sudah meninggal dunia.