JATIMTIMES - Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan audiensi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terkait dengan sanitasi di ruang Anusapati, Kantor Pemkab Malang.
Bupati Malang HM Sanusi mengatakan bahwa audiensi ini dalam rangka menata kesehatan, kebersihan di Kabupaten Malang. Agar lebih optimal, lebih berdaya guna dan berdampak kepada kesehatan dan kebugaran masyarakat. “Tentunya nanti penataan, dan pengelolaan pembangunan serta sanitasi yang berorientasi pada kebersihan dan kesehatan di Kabupaten Malang,” kata Sanusi, Kamis (13/7/2023).
Baca Juga : Masih Suka Beli Sepatu Palsu? Simak Kerugiannya Berikut Ini!
“Permasalahan sanitasi memang perlu penanganan yang serius dari dinas terkait dan berkoordinasi dengan provinsi dan pusat agar penanganan sanitasi berjalan dengan baik,” imbuh Sanusi.
Sementara itu Kepala DPKPCK Kabupaten Malang, Budiar Anwar mengaku bahwa program yang dijalankan ini merupakan program pemerintah pusat. Dimana untuk mendukung sustainable sanitasi.
“Intinya kami sudah melaksanakan dari tahun-tahun sebelumnya, seperti Ipal Komunal, Jambanisasi. Kemudian kami juga melakukan bedah rumah, dimana muaranya ini untuk stunting ya dan agar Kabupaten Malang tumbuh sehat lebih baik,” beber Budiar.
Disinggung tentang target sanitasi, Budiar menjelaskan bahwa sebenarnya target memang sampai 2030. Namun pihaknya berupaya pada tahun 2027 nanti sudah mencapai 80 persen.
“Saat ini kemungkinan sudah mencapai 60 persen, kurang sedikit sekali. Tapi saat ini kami pacu agar 2027 itu bisa tuntas semuanya,” beber Budiar.
Baca Juga : Bupati Salwa Manfaatkan BLK Bondowoso Jadi Kelas Kuliah Mahasiswa ITS Mandala Jember
Oleh karena itu, Budiar saat ini berpesan agar masyarakat Kabupaten Malang lebih memerhatikan kesehatan dan kebersihan. Salah satunya membuat jamban yang lebih banyak dan menghindari buang air besar di sungai.
“Mungkin Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) ya, untuk membuat jamban yang lebih layak, jangan sampai langsung ke sungai,” tukas Budiar.