JATIMTIMES - Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang menggelar pelatihan kerja berbasis kompetensi olahan pangan yang diikuti oleh 26 para pencari kerja berdasarkan hasil usulan Musrenbang Kota Malang.
Dalam sambutannya, Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Arif Tri Sastyawan menyampaikan, digelarnya pelatihan kerja berbasis kompetensi olahan pangan ini dalam rangka meningkatkan kompetensi, keterampilan dan daya saing masyarakat pencari kerja.
Baca Juga : Netizen Bongkar Penipu di Surabaya, Pajang Fotonya Hingga Beberkan Modusnya
Maka dari itu, Disnaker-PMPTSP Kota Malang menggandeng Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Balai Pusat Latihan Perhotelan (BPLP) Brawijaya Malang untuk menggelar pelatihan kerja berbasis kompetensi olahan pangan.
Arif mengatakan, bahwa saat ini di Kota Malang sektor kuliner telah masuk dalam kategori industri kreatif. Oleh sebab itu, industri kreatif kuliner sudah memiliki pasar tersendiri, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Selain itu, menurut Arif industri kreatif kuliner di Indonesia juga sudah mampu bersaing dengan pasar ritel modern. Hal itu merupakan peluang bagi masyarakat pencari kerja untuk membuka usaha di sektor kuliner
"Sektor kuliner menjadi industri kreatif yang cukup menjanjikan saat ini, karena memiliki nilai ekonomis namun tetap memiliki keuntungan," ujar Arif, Senin (8/5/2023).
Pihaknya menjelaskan, bagi masyarakat pencari kerja yang saat ini berencana akan mengembangkan bisnis di sektor kuliner, dituntut untuk selalu mencari inovasi makanan unik, kreatif dan tentunya menguntungkan.
"Karena sekarang banyak orang yang tidak hanya mementingkan rasa dalam makanan, namun mereka suka makanan berbeda," tutur Arif.
Maka, masyarakat pencari kerja yang akan terjun di dunia bisnis kuliner harus terus berinovasi. Pasalnya, pencari kerja di sektor kuliner harus memiliki ide usaha makanan kreatif dan ide bisnis makanan unik.
"Sehingga bisa menjadi inspirasi bisnis makanan dan tentunya menjadi bisnis makanan yang menguntungkan," kata Arif.
Lebih lanjut, dalam gelaran pelatihan kerja berbasis kompetensi olahan pangan, 26 peserta akan mengikuti serangkaian kegiatan selama enam hari yang dimulai pada Senin (8/5/2023) sampai Jumat (13/5/2023) di SMK Kartika IV-1 Kota Malang.
Dalam serangkaian kegiatan pelatihan kerja berbasis kompetensi olahan pangan yang berlangsung selama enam hari tersebut terbagi dalam dua tahap. Yakni pertama, selama lima hari 26 peserta akan menerima berbagai materi pelatihan dan satu hari akan digunakan untuk uji kompetensi.
Baca Juga : Komisi B DPRD Dorong UMKM Surabaya Maju dengan Pelatihan Profesional
Arif pun berharap, setelah 26 peserta pencari kerja mengikuti pelatihan kerja berbasis kompetensi olahan pangan, dapat meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan daya saing untuk meningkatkan pendapatan.
"Akhirnya akan dapat mengurangi pengangguran, meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Arif.
Nantinya, setelah dilakukannya serangkaian pelatihan kerja selama enam hari ini, 26 peserta akan terus dilakukan pemantauan oleh pihak Disnaker-PMPTSP Kota Malang.
"Nantinya, jika dari 26 peserta ada yang masih belum dapat memulai usaha, maka kita akan berupaya mencarikan solusi terbaik bagi masyarakat pencari kerja," tandas Arif.
Sementara itu, salah satu peserta pencari kerja bernama Muhayati (34) warga Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang mengatakan bahwa dirinya merasa senang bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan kerja.
"Saya senang sekali bisa ikut pelatihan ini dan saya memang ingin berusaha dengan mengembangkan usaha peyek saya yang sempat vakum saat pandemi Covid-19 lalu," pungkas Muhayati.