JATIMTIMES - DPRD Surabaya berkomitmen turut andil dalam upaya pengembangan UMKM. Salah satunya diwujudkan dengan menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk melatih kemampuan bisnis pelaku UMKM.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mengaku, telah menjalin kerjasama dengan pihak swasta yang memiliki kompetensi untuk melatih pelaku UMKM.
Baca Juga : Unggul FC Mulai Dekatkan Diri pada Warga Malang, Bikin Lomba Chant dan Jaring Suporter Futsal
"Nanti kita menggelar pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga pelaku UMKM. Mereka akan dilatih chef profesional yang kita datangkan, untuk membuat berbagai macam masakan. Mulai masakan tradisional, Western, Japanese, Chinese food Korean food dan lain-lain," ujar Anas Karno di depan para pelaku UMKM.
Tokoh Penggerak UMKM tersebut menambahkan, pelatihan ini akan dilakukan secara kontinyu di tiap kecamatan, yang juga akan didampingi dinas-dinas terkait.
"Dengan memiliki keahlian tersebut diharapkan, para pelaku UMKM tersebut mampu mengembangkan usahanya," terang Anas.
Anas juga berencana untuk mendatangkan pihak Dinas Koperasi dan UMKM dalam setiap pertemuan UMKM, agar lebih mengenalkan E-Peken, kepada para pengusaha mikro. Sebab, saat ini omzet yang dihasilkan melalui E-Peken tersebut bisa mencapai milyaran rupiah.
Sementara itu untuk permodalan, Anas terus melakukan sosialiasi supaya pelaku UMKM memanfaatkan kredit usaha lewat BPR Surya Artha Utama (SAU). Yang merupakan lembaga perbankan BUMD Pemkot Surabaya.
Baca Juga : Seru dan Meriahnya Kupatan Massal di Desa Podorejo, Tiap Tahun Sukses Terselenggara
Anas Karno mengatakan, BPR SAU menyediakan fasilitas permodalan Rp 2,5 juta dengan bunga 0,3 persen per bulan. Untuk mendapatkan modal tersebut, pelaku UMKM diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 7 orang. Sedangkan tenor pinjaman maksimal 10 bulan.
Syarat peminjaman dengan menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk , kartu keluarga, surat nikah serta surat domisili Surabaya. Berikut agunan BPKB sepeda motor.
"Tentunya pinjaman modal usaha ini sangat membantu UMKM, dari pada mereka pinjam ke rentenir atau pinjaman on line dengan bunga yang tinggi," imbuh Anas.