JATIMTIMES - Beberapa hal menjadi catatan Bupati Malang HM. Sanusi untuk segera ditangani dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Terutama soal infrastruktur jalan di beberapa titik yang kondisinya memang masih belum tersentuh pemeliharaan.
Salah satunya ruas jalan di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Tepatnya yang menjadi penghubung antara Desa Tegalrejo menuju Desa Tambakasri. Kondisi rusaknya jalan di ruas ini juga diketahui saat Bupati Sanusi memimpin rombongan pada kegiatan Sambang Dusun Terpencil di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Baca Juga : Bupati Malang Siapkan Beasiswa Kuliah bagi Anak Tidak Mampu
Pantauan di lokasi, kondisi kerusakan di jalan tersebut terbilang cukup parah. Sebab struktur jalannya terdiri dari bebatuan kapur dan tanah liat. Kondisi jalan menjadi cukup berbahaya dengan genangan air sisa hujan.
Sehingga kendaraan yang melintas pun harus ekstra berhati-hati. Meskipun, warga sekitar terlihat cukup terbiasa saat melaluinya. Apalagi, juga ada sebuah jembatan penghubung yang kondisinya juga perlu direhabilitasi.
Menurut Sanusi, infrastruktur jalan menjadi salah satu faktor utama untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Malang. Sebab, secara langsung hal tersebut berkaitan dengan akses ekonomi masyarakat.
"Jadi soal jalan ya, itu sangat berpengaruh ke ekonomi warga. Dan itu menjadi penyebab utama. Kalau dilihat tadi, titik yang disebut masih ada kemiskinan ekstrem. Rata-rata infrastrukturnya belum mendukung, termasuk jalan," jelas Sanusi, Minggu (2/4/2023).
Sanusi mengatakan, infrastruktur jalan yang tidak memadai menyebabkan arus perekonomian masyarakat menjadi susah. Terutama, untuk mendistribusikan hasil pertanian warga.
Menurutnya, hal itu cukup berpengaruh langsung pada harga jual hasil pertanian warga. Di mana dalam hal ini, warga pun terpaksa tidak dapat menjual hasil pertaniannya dengan harga yang tinggi kepada pedagang.
Baca Juga : Hujan Lebat Guyur Kota Batu, 4 Lokasi Alami Longsor
"Saya tadi coba beli pisang itu satu tundun harganya Rp 50.000, sedangkan di perkotaan ada yang menjual hanya satu sisir itu harganya sama. Ini kan cukup jauh dengan harga dari hasil pertanian warga," ujar Sanusi.
Untuk itu, menurutnya kegiatan pemeliharaan jalan di ruas itu akan mulai digeber 2024 mendatang. Tujuannya agar akses roda empat bisa masuk dan jalur distribusi perekonomian warga bisa lebih lancar.
"Rencananya 2024 akan kita petakan, terutama agar akses roda empat bisa masuk. Karena kalau roda empat tidak bisa masuk, itu yang menjadi kendala akses ekonomi warga," pungkasnya.