free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Viral, Pria Australia Ini Kesal dengan Pemberitaan Media Barat Tentang Qatar 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

12 - Dec - 2022, 15:30

Placeholder
Seorang turis Australia membeberkan pengalaman tak terduganya selama berada di Qatar. (foto: TikTok @hamba_jr)

JATIMTIMES - Piala Dunia 2022 yang tengah berlangsung di Qatar disebut-sebut sebagai gelaran pesta sepakbola dunia paling kontroversial. 

Beberapa media menyoroti adanya isu suap dan korupsi atas ditunjuknya Qatar sebagai host Piala Dunia 2022. Selain itu, ada juga isu-isu pelanggaran Hak Asasi Manhsia (HAM) yang disebut terjadi selama bertahun-tahun di negara Timur Tengah tersebut. 

Baca Juga : Pria Asal Trenggalek Ini Ditangkap Setelah 4 Jam "Gitik" Perempuan di Bawah Umur di Rumah Kos Tulungagung

Namun seolah menampik isu itu, seorang turis Australia membeberkan pengalaman tak terduganya selama berada di Qatar. Dalam unggahannya di media sosial, pria asal Australia itu mengaku kesal dengan adanya pemberitaan tak baik tentang Qatar. 

"Andaikan saya bisa menyebarluaskan pesan ini sekembali ke Australia dan mengangkatnya di media barat tentang kemurahhatian dan kebaikan (orang qatar) pada seorang turis di negaranya untuk (menginap) semalam saat akomodasi sudah penuh," terangnya. 

Cerita itu bermula saat pria Asal Australia bernama Irwin mengunggah ke media sosial bahwa Ia tak memiliki tempat tinggal di malam hari saat berada di Qatar. Dia juga mengaku alami masalah sistem kartu pembayaran. Lalu ia berencana untuk tidur semalam di pantai jika benar-benar tidak ada pilihan. 

"Kini saya tidak punya tempat tinggal di Qatar untuk semalam. Buat saya tidak masalah, saya bisa berkemah di pantai. Ada bantal dan selimut di tas saya. Saya akan tidur di pantai?," tulis unggahannya di medsos. 

Tak lama kemudian, seorang pria Qatar yang tidak ia kenal menghubunginya via Instagram. Warga Qatar itu mengizinkan Irwin untuk bermalam di area perkemahan mewah milik keluarganya. Bahkan pria itu bersama sang ayah rela menjemput Irwin di stasiun kereta. 

"Saya ditawari tempat untuk menginap untuk malam ini oleh seorang pria Qatar. Dia membawa saya 60 km sebelah barat dari pusat kota Doha," ungkapnya. 

"Dan saya sedang di gurun pasir. Ini sungguh luar biasa. Saya dengar ada suara TV di tenda. Saya (ditemani) dua orang pelayan Banglades. Saya tidak pernah mendapat (perlakuan seperti ini) dari orang asing," lanjut ungkapan Irwin melalui Instagram. 

Menurut Dia, dengan semua pemberitaan (buruk) media Barat tentang Qatar, Ia ingin memberitahu seluruh dunia bahwa dirinya seorang turis yang membutuhkan tempat bermalam lalu diberi tumpangan oleh warga Qatar. Ini sungguh perlakuan luar biasa yang saya dapat. 

"Saya tidak percaya! Saya berkemah di gurun pasir Qatar dan saya suka berkemah. Ini sungguh keren. Saya benar-benar terkesima," tegasnya. 

Pengalaman yang tak kalah mengejutkan juga terjadi saat Irwin menyeberang jalan usai keluar dari stadion. Menurut Irwin, ada beberapa mobil Lexus menepi, kemudian Ia berjalan maju dengan kakinya yang sakit. Irwin memang berjalan tertatih-tatih dan mobil (Lexus) itu berhenti. 

"(Pria dalam mobil berkata) terima kasih telah datang ke negeri kami. Saya mengulurkan tangan dan berjabat tangan dengannya," ungkapnya. 

Baca Juga : Melalui Gemar dan Seruni, Pemkab dan Polres Malang Berikan Edukasi Tertib Berlalu Lintas Sejak Dini

Kemudian, orang lain yang melihatnya bersalaman dengan penumpang Lexus itu memberitahu bahwa itu adalah Raja Qatar. 

"Jadi saya barusan berjabat tangan dengan Raja Qatar. Wow, itu suatu keberuntungan buat saya kan? Ya. Saya baru saja menjabat tangan Raja Qatar," ungkapnya. 

Melalui pengalaman Irwin ini, Ia ingin semua orang melihat bahwa kebenaran punya cara untuk mengungkapkan dirinya 'benar'.  

Diketahui sebelumnya, sejumlah media barat melaporkan perlakuan tidak manusiawi terhadap ribuan pekerja migran yang membangun infrastruktur untuk Piala Dunia. 

Melansir laporan CNN menyebut bahwa seorang pekerja migran asal Nepal dengan nama samaran Kamal belum mendapatkan bonus yang dijanjikan dan bahkan dijebloskan ke penjara untuk alasan yang tidak jelas.

"Saya tidak diberitahu mengapa saya ditangkap. Orang-orang hanya berdiri di sana, ada yang berjalan dengan belanjaan mereka, ada yang hanya duduk di sana sambil merokok, saya ditangkap tanpa tahu apa yang terjadi," kata dia.

Meski demikian, otoritas Qatar sendiri membantah laporan tersebut.

"Setiap klaim bahwa pekerja di penjara atau dideportasi tanpa penjelasan itu tidak benar. Tindakan hanya diambil dalam kasus yang sangat spesifik, misalnya jika seseorang berpartisipasi dalam kekerasan," ujar salah satu pejabat Qatar. 

Sementara itu, The Guardian melaporkan tahun lalu, ada 6.500 pekerja migran Asia Selatan telah meninggal di Qatar sejak negara itu dipastikan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2010. Sebagian besar terlibat dalam pekerjaan bergaji rendah dan berbahaya, yang sering dilakukan dalam suhu sangat panas. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni