JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji membuka dua kegiatan besar Kota Malang di penghujung tahun 2022, yakni Dekranasda Fest 2022 dan Festival Mbois 7, yang bertempat di Malang Creative Center (MCC). Kegiatan ini berlangsung mulai 8 hingga 11 Desember 2022.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini menyampaikan bahwa dua kegiatan besar tersebut merupakan hasil pembinaan atau inkubasi usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berada di bawah naungan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.
Menurut Sutiaji, dua kegiatan besar ini merupakan upaya dari Pemkot Malang dalam mengenalkan tempat-tempat yang nantinya menjadi inkubasi bagi para pelaku UMKM maupun ekonomi kreatif. Tempat tersebut berada di MCC.
Baca Juga : Miliki Kantor, Ketua MUI Jatim Sampaikan Ini ke Gubernur Khofifah
"Dekranasda Fest dan Festival Mbois 7 dilakukan beberapa hari. Ini sebetulnya sambil mengenalkan tempat-tempat yang menjadi inkubasi (UMKM). Selanjutnya chaneling pendanaan dan pemasaran," ujar Sutiaji kepada JatimTIMES.com, Kamis (8/12/2022).
Alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang ini mengatakan, saat dibukanya Dekranasda Fest 2022 dan Festival Mbois 7 langsung terdapat transaksi dengan nilai ratusan juta rupiah.
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan UMKM dari berbagai macam sektor seperti kriya, kuliner, batik dan lainnya ini di hari pertama menghadirkan beberapa pembeli besar atau buyer dan menghasilkan nilai transaksi sekitar Rp 675 juta.
Seperti UMKM produsen keripik yang mendapatkan pesanan sebanyak 35.000 pack dengan harga setiap pack-nya Rp 10.000. Kemudian juga ada UMKM produsen batik yang menerima pesanan sebanyak 7.500 lembar kain dengan harga setiap kainnya yakni Rp 50.000.
"Tadi juga sudah ada transaksi, selanjutnya chaneling pendanaan, yang sudah mau ambil di sini OJK (Otoritas Jasa Keuangan), perbankan, dan bisa berkomunikasi langsung dengan UMKM maupun start up yang ada," jelas Sutiaji.
Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong kepada para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif untuk terus berkembang dengan adanya inkubasi di MCC ini. Pasalnya, dari delapan lantai di MCC, hanya 42 persen yang nantinya akan diterapkan sistem sewa menyewa.
"(MCC peruntukannya) untuk inkubasi. Jadi yang disewakan hanya 42 persen sisanya untuk umum. Termasuk lantai dua, selain co working space juga sebagai galeri," ujar Sutiaji.
Baca Juga : Bapenda Kabupaten Madiun Door to Door ke Wajib Pajak PBB-P2 Guna Capai Target
Wali kota menyebut, adanya dua kegiatan besar di MCC ini selain mengenalkan kepada masyarakat luas, juga untuk mengenalkan kepada para perusahaan maupun pengusaha yang nantinya berminat bekerja sama dengan Pemkot Malang dalam mengembangkan MCC.
"Sudah dicoba dan banyak berminat, (terus) bergulir, ini seperti cek sound masihan," tutur Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan, dua kegiatan ini merupakan program rutin dari Diskopindag Kota Malang yang setiap tahun akan dilakukan.
"Total sekitar 200 sampai 300 UMKM terlibat. Tadi ada sekitar lima buyer yang dihadirkan dari luar kota. Alhamdulillah hari ini sudah ada dua transaksi, yang lain masih melakukan survek dan negosiasi," terang Eko.
Menurut Eko, dua kegiatan tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat dan pembeli. Pihaknya berharap kegiatan-kegiatan yang digelar oleh Diskopindag Kota Malang dapat mewujudkan UMKM untuk naik kelas.
"Saya melihat geliatnya mulai positif. Pengusaha-pengusaha sudah mulai beralih ke produkUMKM.i Ini sesuatu yang baik untuk perkembangan UMKM ke depan," tandas Eko.