JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji menyebut terdapat tiga penekanan yang secara bersama-sama harus dilakukan untuk mewujudkan kota ramah lansia (lanjut usia). Di mana ketiga hal itu harus terus berjalan beriringan untuk memenuhi syarat sebagai kota ramah lansia.
"Pertama kita testing, check sound berkaitan dengan infrastruktur. Infrastrukturnya kita gimana, apakah sudah sesuai dengan koridor-koridor yang sudah ditentukan bahwa lansia itu harus dipenuhi a,b,c,d dan seterusnya," ungkap Wali Kota Malang Sutiaji kepada JatimTIMES.com.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Naik 7.644 Pasien, Kota Batu Naik Dekati 100 Kasus
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu menjelaskan, bahwa terkait pemenuhan infrastruktur untuk para lansia di Kota Malang sudah mulai terlengkapi. Pasalnya mayoritas jalan maupun fasilitas publik secara bertahap telah menyesuaikan dengan lansia.
"Tahun 2023 terealisasi (taman ramah lansia), Insya allaah taman lansianya di Klojen. Sementara ini yang sudah di Taman Slamet, kedua di Jalan Garbis yang RTH mau dipakai puskesmas bareng nggak jadi," ujar Sutiaji.
Kemudian, yang kedua berkaitan dengan suprastruktur. Sutiaji pun mencontohkan terkait kelembagaan. Menurutnya, hingga saat ini sudah ada beberapa peraturan Wali Kota Malang dan Peraturan Daerah Kota Malang yang memberikan jaminan kepada lansia.
"Suprastruktur itu kelembagaan. Ada beberapa peraturan wali kota, ada perda, yang memberikan jaminan kepada lansia bahwa lansia itu harus benar-benar diurus," terang Sutiaji.
Alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini mengatakan, infrastruktur dan suprastruktur harus dikolaborasikan untuk menguatkan Kota Malang sebagai Kota Ramah Lansia.
"Harapan kami tidak ditemukan orang di jompo atau di jalan yang tidak mempunyai arah. Pak camat, lurah segera identifikasi di lapangan jangan sampai ada lansia yang tidak terurus," tegas Sutiaji.
Baca Juga : Capaian Bupati Gresik dan Wakil Bupati Gresik Wujudkan Nawa Karsa (Edisi II)
Sementara itu, penekanan yang ketiga menurut Sutiaji yakni berkaitan dengan hasil kolaborasi dari infrastruktur dan suprastruktur yakni pola kerja sama dengan para stakeholder yang ada di dalam maupun di luar Kota Malang.
"Kota Malang kan nggak punya panti jompo, tapi ada swasta-swasta yang punya panti jompo. Tingkat huniannya gimana, perlakuannya gimana, tapi alhamdulillaah di Kota Malang ada panti jompo tapi penghuninya tidak orang Kota Malang," ujar Sutiaji.
Lebih lanjut, pihaknya pun berharap seluruh fasilitas penunjang para lansia di Kota Malang tidak hanya dapat dinikmati oleh warga Kota Malang, tetapi warga yang ke Kota Malang juga dapat merasakan Kota Malang sebagai Kota Ramah Lansia.