JATIMTIMES - Seiring dengan kejadian banjir bandang di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada Kamis 4 November 2021, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengeluarkan surat keterangan Wali Kota Batu Nomor 188.45/341/KEP/422.012/2021 tentang Keadaan Darurat Bencana Banjir Bandang di Wilayah Kecamatan Bumiaji dalam status tanggap darurat bencana.
Surat keputusan ini berisikan status tanggap darurat bencana dilaksanakan selama 14 hari. Terhitung mulai 4 November 2021 hingga 17 November 2021 mendatang.
Baca Juga : Peran 6 Pilar Diperlukan dalam Upaya Konservasi Lingkungan
Kepedulian masyarakat untuk membantu korban bencana pun cukup tinggi. Terlihat pundi-pundi bantuan sudah cukup banyak terkumpul di Dapur Umum, Balai Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji dan gudang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu.
Bantuan yang diberikan oleh masyarakat mulai dari sayuran, sembako, perlengkapan mandi, dan sebagainya sudah terlihat menumpuk di sana. Karena itu Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko meminta kepada masyarakat untuk sementara tidak memberikan bantuan sembako.
Menurut Dewanti bantuan sembako sudah dirasa over load. Selain itu tidak ada tempat untuk menampung sembako tersebut. “Sementara ini kami stop dulu untuk bantuan karena sudah tidak ada tempatnya,” ungkap Dewanti saat berada di DU, Minggu (7/11/2021).
Sementara untuk bantuan material, saat ini tim gabungan tengah mendata korban yang terdampak banjir bandang. Jumlah kartu keluarga yang terdampak ada 89 KK. Rumah rusak 35 unit, rumah terendam lumpur 33 unit, 7 unit mobil, 73 unit sepeda motor, 107 hewan ternak, dan 10 kandang.
Baca Juga : Kerugian Ditaksir Capai Rp 300 Juta, Kebakaran Pabrik di Pakis Diduga Akibat Korsleting
Total wolayah yang terdampak ada 8 desa. Di Kecamatan Bumiaji yakni, Desa Bulukerto, Desa Sumberbrantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Sumbergondo, Desa Giripurno. Dan di Kecamatan Batu hanya di Desa Sidomulyo.
Sementara hingga saat ini tim gabungan fokus melakukan pemberian material, hingga melakukan susur sungai untuk upaya langkah ke depan pasca bajir agar tidak terulang.