JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bersama Bea Cukai Malang terus menyosialisasikan peredaran rokok ilegal. Kali ini, perwakilan warga dari Kecamatan Bantur mendapatkan materi sosialisasi di Aliante Hotel, Kota Malang.
Sosialisasi tersebut rencananya digelar selama dua hari, yakni Kamis (14/10/2021) dan Jumat (15/10/2021). Peserta diberikan fasilitas menginap di hotel tersebut agar materi yang diberikan cepat masuk dan bisa diterapkan ketika kembali ke daerahnya.
Baca Juga : Kesadaran Vaksin Masyarakat Tinggi, Ketua DPRD Beri Pujian
Di hari pertama, pemateri yang didatangkan adalah anggota DPRD Kabupaten Malang Fraksi PKB Mahrus Ali. Mahrus mengatakan, saat ini masih banyak warga di Kabupaten Malang yang masih apatis terhadap peredaran rokok ilegal. Hal itulah yang membuat pihaknya bersama Pemkab Malang akan terus berupaya untuk menghilangkan peredaran rokok ilegal.
“Padahal rokok ilegal tersebut merugikan negara. DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) kan ya jadi berkurang karena rokok cukai ilegal ini,” kata Mahrus Ali.
Jika dengan adanya DBHCHT berkurang, maka Mahrus menyebut, pembangunan infrastruktur, pembiayaan kesehatan dan pendidikan juga akan berkurang anggarannya.
“Karena kan cukai ini jadi tidak masuk DBHCHT dan jika ilegal tidak bisa masuk ke dana hasil. Artinya, pembangunan ya berkurang. Karena BPJS semuanya itu salah satu sumber anggarannya dari APBD dan dapatnya dari DBHCHT itu,” ungkap Mahrus.
Oleh karena itu, Mahrus meminta peserta sosialisasi di semua wilayah dapat menjadi garda terdepan memberantas peredaran rokok ilegal. Sebab, ia menilai rokok ilegal selain bahaya juga menyebabkan rugi negara.
Baca Juga : Pemkab Sumenep Raih Penghargaan APE dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan
“Jadi bisa lah ini menjadi informan yang memberitahu warganya sendiri bahwa rokok ilegal itu juga merugikan warga. Karena DBHCHT itu nantinya juga untuk kesejahteraan warga sendiri,” tutur Mahrus.
Nantinya, sosialisasi akan digelar kembali pada Jum'at (15/10/2021) dan rencananya akan dihadiri Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto.