Alat bantu pernapasan atau lebih dikenal dengan istilah ventilator digunakan untuk menunjang atau membantu pernapasan agar mendapat asupan oksigen yang cukup. Orang-orang yang menggunakan ventilator biasanya memiliki gangguan pernapasan, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emfisema, serta penyebab sesak napas lainnya. Alat bantu pernapasan ada banyak jenisnya. Berikut ini ulasannya.
1. Tabung dan regulator oksigen
Baca Juga : Telan Anggaran Rp 21 Miliar, Berikut Rincian dan Pelaksana Pembangunan RSUD Campurdarat
Tabung oksigen juga biasanya memiliki regulator oksigen yang berfungsi untuk mengendalikan tekanan oksigen yang diberikan kepada pasien. Regulator oksigen memiliki kemampuan untuk mengubah air menjadi oksigen. Oksigen dari tabung ini nantinya akan dialirkan ke saluran pernapasan pasien dengan selang melalui hidung atau mulut pasien.
2. Tabung oksigen portable
Desain oksigen portable dikemas dengan tabung kecil dan oksigennya tersedia dalam bentuk gas. Oksigen portable ini dijual bebas di apotek, sehingga bisa dibeli tanpa resep dokter. Jadikan oksigen portable sebagai salah satu komponen penting dalam kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) atau silakan distok untuk jaga-jaga apabila terkena sesak napas karena gangguan pernapasan, apalagi di masa pandemi covid-19 ini.
3. Oxygen concentrator
Oxygen concentrator merupakan salah satu bentuk alat bantu pernapasan yang bekerja menghasilkan oksigen murni dari udara bebas. Alat bantu pernapasan ini digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah, biasa digunakan untuk orang dengan sesak napas akibat penyakit tertentu.
4. Nebulizer
Nebulizer merupakan alat bantu pernapasan yang digunakan oleh penderita penyakit asma. Nebulizer menjadi alat yang berfungsi untuk mengubah obat asma yang berbentuk cair menjadi gas yang kemudian akan dialirkan melalui selang ke saluran pernapasan. Nebulizer memiliki efek yang lebih cepat terasa karena memiliki kemampuan untuk menembakkan langsung obat asma menuju organ target, yaitu paru-paru.
5. CPAP (Continous Positive Airway Pressure)
CPAP digunakan bagi penderita penyakit sleep apnea. Biasanya penderita akan memiliki kesulitan bernapas saat tidur yang disebabkan adanya penyumbatan saluran pernapasan ataupun tidak stabilnya pusat kendali pernapasan. CPAP bekerja dengan mengontrol tekanan udara yang stabil sehingga bisa membuat saluran pernapasan tetap terbuka meskipun terbangun mendadak.
Setelah membahas jenis dari alat bantu pernapasan seperti yang diulas di atas, tak lengkap rasanya bila tidak membahas manfaat ventilator atau alat bantu pernapasan.
Baca Juga : Di Mata Korban, Tersangka Korupsi Bansos di Malang Santun, Baru Terima Uang 3 Kali sejak 2011
Di bawah ini akan dipaparkan beberapa manfaat dari alat bantu pernapasan tersebut.
- Membantu pernapasan
- Menjaga kadar oksigen dalam tubuh agar tetap stabil
- Memberi kesempatan bagi pasien supaya cepat sembuh dan kembali bernapas
- Menjaga fungsi dari saluran napas agar tetap dalam kondisi yang baik
- Mengatur proses dalam menghirup dan mengembuskan napas
- Membantu fungsi dari paru-paru
- Sebagai tempat untuk memasukkan obat dan makanan dalam kondisi tertentu
- Menghindari dan menghilangkan sesak napas
- Mengurangi dan mengatasi gejala covid-19 yang berhubungan dengan sesak napas dan kekurangan oksigen.
Selain dari sembilan manfaat di atas, faktanya ventilator atau alat bantu pernapasan saat ini cenderung dibutuhkan untuk pasien dengan penyakit covid-19. Alat bantu pernapasan menjadi instrumen yang vital dan dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh seluruh rumah sakit di seluruh penjuru Indonesia. Hal ini disebabkan gejala serius pada covid-19 dapat mengakibatkan penderita kekurangan oksigen dan mengalami sesak napas yang berat.
Oleh sebab itu, bijak rasanya apabila bisa menyediakan stok tabung oksigen berukuran kecil di rumah untuk berjaga-jaga.