TULUNGAGUNGTIMES - Pembangunan RSUD dr Karneni di wilayah Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, untuk tahap 1 dianggarkan sebesar Rp 21 miliar. anggaran tersebut terserap untuk beberapa sub-kegiatan. Antara lain honorarium pengelola keuangan, pengadaan gedung dan bangunan RS, pengadaan IPAL dan dokumen UKL UPL, penambahan daya RS.
Berdasarkan pemaparan dari konsultan perencana pengadaan gedung bangunan RS Campurdarat, CV. Matra Cipta, kepada Komisi C DPRD Tulungagung, Selasa (11/08/2021), progres pembangunannya sebagai berikut :
honorarium pengelola keuangan Rp 97.155.000 realisasi 0%, barang dan jasa Rp 143.045.000, barang habis pakai Rp 15.945.000, honor tim teknis Rp 91.000.000, perjadin (tim teknik) Rp 36.100.000 yang semuanya realisasi 37%. "Laptop dan printer Rp 18.500.000 realisasi 0%," data presentasi CV Matra Cipta.
Baca Juga : Pandemi Belum Teratasi, Varian Baru Covid-19 "Super" Bisa Muncul di Indonesia
Untuk pengadaan gedung dan bangunan RS Rp 16.400.000.000 dengan rincian perencanaan oleh CV. Matra Cipta Rp 575.824.000 realisasi 84%, konstruksi CV. Tigamas Mitra Selaras Rp 12.191.720.000 realisasi 30%, pengawasan CV. Pilarempat Consultan Rp 464.461.195 realisasi 0%.
Pengadaan IPAL dan dokumen UKL UPL Rp 1.750.000.000 realisasi 0% dengan keterangan proses administrasi, sumber air dan SIPA Rp 189.200.000 realisasi 0% dengan keterangan proses administrasi.
Kegiatan penambahan daya RS dianggarkan Rp 2.402.100.000 realisasi 0% dengan keterangan menunggu spesifikasi dari konsultan perencana dalam minggu ini proses administrasi penambahan daya ke PLN.
Sebelumnya, pembangunan rumah sakit (RS) di wilayah Kecamatan Campurdarat menjadi perhatian Komisi C DPRD Tulungagung. Dalam menjalan fungsi pengawas sebagai anggota DPRD, wakil rakyat itu melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung untuk menanyakan perkembangan pembanguan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang akan diberi nama RSUD dr Karneni itu.
"Kita koordinasi dengan Dinkes sekaligus melihat perkembangan pembangunan RSUD dr. Karneni Campurdarat," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Tulungagung Heru Santoso. Selasa (10/08/2021).
Komisi yang membidangi keuangan dan Kesehatan itu berharap, pembangunan RSUD yang dimulai rahun 2021 ini bisa selesai pada tahun 2022, sehingga pada tahun 2023 RSUD itu bisa beroperasional.
Menurut Heru, dengan selesai pembangunan tepat waktu tugas pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya masyarakat wilayah Tulungagung bagian selatan bisa maksimal.
Dijelaskannya, pembangunan RSUD dr Karneni Campurdarat dibagi menjadi 2 tahap. Tahap 1 yaitu tahun anggaran 2021 alokasi yang dianggarkan sebesar Rp 21 miliar.
Baca Juga : Nilai Perdagangan Bilateral Meningkat, Kerja Sama Indonesia-Jepang sebagai Mitra Strategis Terus Berlanjut
"Di tahap 2 tahun anggaran 2022 direncanakan sebesar Rp 54 M dan ditahun 2023 diharapkan bisa memperoleh DAK dari APBN serta dibuka (operasikan) untuk melayani masyarakat," jelasnya.
Pentingnya pmbangunan RSUD dr. Karneni, kata Heru, dalam rangka mengurangi beban RSUD Dr Iskak yang saat ini menjadi rujukan pasien di wilayah Jawa timur selatan, sehingga sering mengalami overload pasien.
"Mulai Juli 2021, proses persiapan, SPK dan besuk 11 Agustus 2021 dimulai pemasangan tiang pancang," tutupnya
Sementara itu, Kepala Dinkes Tulungagung dr Kasil Rohmat mengatakan, kunjungan kerja Komisi C DPRD Tulungagung ke dinas yang dipimpinya itu salah satunya menanyakan progres pembangunan RSUD dr Karneni Campurdarat.
Menurut Kasil, dalam koordinasi dengan Komisi C tidak membahas mengenai percepatan pembangunan hanya menanyakan perkembangan pembangunan yang deadline pembangunannya Desember 2021. "Kalau progres tanya langsung ke konsultan pengawas di lokasi," tandasnya.