free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Mengenal Diet 2-2-2, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan dengan Sangat Cepat? 

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

17 - Jan - 2025, 10:49

Placeholder
Ilustrasi tubuh ideal. (Foto dari Pixabay)

JATIMTIMES - Punya badan yang ideal adalah impian banyak orang. Banyak hal yang perlu dilakukan, mulai dari menjalani diet, olahraga, hingga konsultasi dengan dokter gizi. 

Salah satu cara yang dianggap cepat menghilangkan lemak tubuh adalah metode 2-2-2.

Baca Juga : Electric PLN Bertekad Bangkit di Kandang usai Terpuruk di Seri Dua

Metode ini pada dasarnya adalah kombinasi dari kebiasaan makan sehat, puasa, dan olahraga berat. Seperti halnya rutinitas penurunan berat badan lainnya, cara ini mungkin tak cocok untuk semua orang. Lantas, apa sih itu metode diet 2-2-2?

Apa itu metode diet 2-2-2? 

Dikutip dari Eat This, metode 2-2-2 adalah langkah menurunkan berat badan dengan menggabungkan diet keto, puasa intermitten, pengaturan asupan karbohidrat, dan latihan interval intensitas tinggi alias high-intensity interval training (HIIT).

"Teorinya adalah untuk meningkatkan elastisitas metabolisme Anda agar sukses membakar lemak dan karbohidrat untuk menurunkan berat badan," jelas Amy Goodson, MS, RD, CSSD, LD, mahir diet dan ahli etika olahraga.

"Ini bertukar-tukar antara dua jenis makanan: makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat, dua strategi nan tidak mengenai makanan seperti penimbangan mingguan dan pencatatan jurnal, dan dua latihan bergaya HIIT," lanjutnya.

Meski belum ada penelitian nan menghubungkan metode diet ini dengan penurunan berat badan, tetapi terdapat penelitian nan mendukung setiap komponennya.

Misalnya, sebuah penelitian nan diterbitkan di BMJ Open Sport & Latihan kedokteran, menunjukkan bahwa melakukan latihan HIIT dapat menghasilkan penurunan berat badan dan meningkatkan kebugaran kardiorespirasi.

Studi lain juga mengungkapkan bahwa diet keto secara substansial menurunkan indeks massa tubuh dan berat badan para partisipan.

"[Metode 2-2-2] mungkin meningkatkan elastisitas metabolisme dan membantu beberapa perseorangan melewati masa stabil penurunan berat badan, tetapi ini adalah rencana nan susah untuk diikuti," kata Goodson.

"Dari perspektif pandang mahir diet terdaftar, diet ini tidak memberikan nutrisi seimbang, sehingga kurang berkepanjangan dibandingkan diet terkontrol kalori lainnya dengan tindakan nan tidak terlalu ekstrim. Karenaya diet ini disarankan hanya dilakukan dalam waktu nan terbatas saja untuk mendapatkan penurunan berat badan secara cepat."

Goodson membagikan rincian dan langkat metode diet 2-2-2 selama enam minggu bagi mereka nan mau mencobanya.

Minggu 1: Puasa intermiten, ialah puasa 14 jam (boleh minum air tanpa kalori), lampau makan dalam jangka waktu 10 jam. Makanan nan dipilih terutama kudu berupa protein dan karbohidrat.

Baca Juga : Respon Lonjakan Data Kecelakaan Kerja BPJS, SIER Wajibkan Industri Perkuat Budaya K3

Minggu ke-2: Puasa intermiten dengan style 5:2. Ini berfaedah membatasi kalori hingga hanya 500 kalori pada dua hari dalam seminggu; di hari lain, Anda bisa makan seperti biasa, tetapi membatasi makanan nan sebagian besar hanya mengandung protein dan karbohidrat.

Minggu 3-4: Puasa intermiten tradisional, ialah puasa selama 16 jam (boleh mnum air) dan makan dalam jangka waktu delapan jam. Bergantian antara makanan keto tinggi lemak dan makanan kaya karbohidrat.

Minggu 5-6 : Puasa intermiten dengan style 5:2. Ini berfaedah membatasi kalori hingga 500 kalori pada dua hari dalam seminggu; di hari lain, kau bisa makan seperti biasa. Bergantian antara makanan keto tinggi lemak dan makanan kaya karbohidrat.

"Tidak ada rekomendasi makronutrien alias kalori nan ditetapkan untuk makanan," jelas Goodson.

Sedangkan untuk latihannya terdiri dari tiga jenis: latihan aerobik seperti jalan kaki, latihan kekuatan, dan latihan interval intensitas tinggi (latihan HIIT).

Meski begitu, seperti halnya diet ekstrem lainnya nan membatasi kalori secara drastis, krusial untuk mendiskusikan rencana ini dengan master alias mahir diet.

"Makanan tinggi karbohidrat dan makanan sangat rendah karbohidrat mempunyai keahlian untuk menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah sehingga membikin orang mengalami hipoglikemik, nan dapat menyebabkan kelelahan, pusing, sakit kepala, dan banyak lagi," Goodson memperingatkan.

Terlebih, olahraga dengan intensitas tinggi, seperti latihan HIIT, memerlukan karbohidrat sebagai sumber bahan bakarnya. Kurang mengonsumsinya bisa membikin seseorang merasa pingsan saat melakukan jenis olahraga ini.


Topik

Kesehatan Diet tips diet dier 2 2 2



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya