JEMBERTIMES - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah (UM) Jember, Senin (26/7/2021) batal menggelar aksi di gedung DPRD Jember. Mereka mengalihkan kegiatan protesnya dengan membagikan paket sembako kepada PKL yang berada di sekitar gedung dewan.
Menurut Yayan selaku presiden BEM UM Jember, aksi ini sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah terkait PPKM, serta pembagian bantuan sosial yang dilakukan pemerintah selama ini belum merata.
Baca Juga : Ikut Terimbas PPKM, PAD Kota Malang Diprediksi Turun
"Kebijakan pemerintah dalam menerapkan PSBB dalam menangani pencegahan penyebaran covid sampai mengganti istilah dengan PPKM sangat tidak efektif, karena dalam peraturan ini tidak ada ketegasan dalam mengatur hak dan kwajiban antara pemerintah dengan masyarakat," ujar Yayan dalam siaran pers nya.
Berbeda dengan ketika pemerintah menetapkan kekarantinaan wilayah, di mana dalam kekarantinaan wilayah, kebutuhan masyarakat yang di karantina terjamin.
Dalam kesempatan tersebut, Yayan juga menyampaikan tuntutan dan mendesak kepada pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan aspek pandemi covid, dan meminta kepada pemerintah pusat agar lebih mengedepankan aspek kesehatan masyarakat dalam penanggulangan pandemi.
"Pemerintah harus menerapkan UU nomor 6 tahun 2018 pasal 55 tentang kekarantinaan kesehatan dalam penanganan covid, selain itu kami juga menuntut agar ada pemotongan gaji anggota DPR untuk penanganan covid, dan mengalokasikan biaya PJU selama dimatikan untuk penanganan covid," tegas Yayan.
Selain itu, BEM UM juga menyoroti dana refocusing dari pusat yang diberikan ke pemkab Jember sebesar 150 Miliar. Di mana sampai saat ini alokasi nya masih nol persen, sedangkan dampak dari pandemi ditambah kebijakan PPKM sangat dirasakan oleh masyarakat di Jember.
Nanang salah satu pedagang buah Nangka yang biasa mangkal di depan gedung DPRD Jember, saat dimintai tanggapan mengenai aksi bagi bagi paket sembako dari BEM UM Jember mengatakan, bahwa pihaknya menyampaikan terima kasih atas kepedulian mahasiswa dalam memberikan bantuan.
Baca Juga : Biasanya RS. Dr. Haryoto Lumajang 3 Hari Sekali Ambil Oksigen, Kini Sehari Dua Kali
Terlebih meski dirinya berjualan di depan gedung wakil rakyat, namun belum pernah tersentuh bantuan sejak PPKM diberlakukan.
"Ya baru kali ini dapat bantuan dari adik adik mahasiswa, selama ini belum pernah ada bantuan, ya semua yang disini belum pernah dapat bansos, bisa ditanyakan sendiri ke teman teman PKL lainnya," ujar Nanang.
Sementara Nyoman Ari Wibowo anggota DPRD Jember yang juga politisi PAN, saat ditemui ditengah tengah aksi mengatakan, bahwa memang bantuan dari pemerintah daerah belum dibagikan, karena saat ini masih dalam proses.
"Kan belum lama dana refocusing disetujui dan diterima pemkab, ya di tunggu sajalah, saat ini juga sudah di proses penyaluran nya, ya kita tau sendiri bagaimana proses dana itu dialokasikan, karena ada kendala di pemerintahan sebelumnya," pungkas Nyoman.