LUMAJANGTIMES - Biasanya Rumah Sakit dr. Haryoto Lumajang mengambil oksigen ke suplier 3 hari sekali untuk kebutuhan pasiean yang ada di rumah sakit tersebut. Namun dalam beberapa hari terakhir, pengambilan tabung oksigen itu dilakukan sampai 2 kali dalam sehari.
Tidak hanya Rumah sakit dr. Haryoto Lumajang yang mengalami peningkatan kebutuhan oksigen, rumah sakit lainnya juga mengalami hal yang sama.
Baca Juga : Angka Isoman Tinggi, Pemkot Malang Bakal Siapkan Oximeter di Semua RT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr. Bayu Wibowo kepada Jatimtimes mengatakan, langkah yang dilakukan RS dr. Haryoto yang tidak menerima pasien Covid-19, disebabkan oleh terbatasnya persediaan oksigen dan kamar rawat inap untuk pasien Covid-19.
"IGD RS dr. Haryoto Lumajang sudah menjadi area Covid makanya sementara kita tutup. Selain karena keterbatasan oksigen. Makanya pasien yang masuk akan diarahkan ke rumah sakit lain di Lumajang yang ruang perawatan untuk Covid masih tersedia," kata Kepala Dinas Kesehatan Lumajang, dr. Bayu Wibowo, hari ini Senin (26/7).
Dinas Kesehatan Lumajang selalu memantau ketersediaan oksigen di seluruh rumah sakit di Lumajang, dan dipastikan selalu melakukan pengambilan ke suplier ketika persediaan menipis.
"Rumah sakit swasta yang ada di Lumajang terus melakukan pengadaan oksigen untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid yang sedang melakukan isolasi, sehingga ketersediaan diusahakan selalu ada," kata dr. Bayu kemudian.
Baca Juga : Luhut Jelaskan 3 Indikator yang Menjadi Ukuran Perpanjangan PPKM
Dijelaskan, untuk satu pasien Covid-19, diperlukan dua tabung oksigen dalam waktu 24 jam. Makanya persediaan oksigen ini harus dipantau secara secara terus menerus, agar pelayanan kepada pasien tetap maksimal.
"Kita harapkan hari ini atau besok, IGD RS dr. Haryoto sudah bisa buka kembali, setelah pasien yang sembuh bisa pulang dan melanjutkan isolasi mandiri di rumah," jelas dr. Bayu kemudian.