MALANGTIMES - Ihwal polemik perbaikan jalan di Perum Permata Regency 1, Kepala Dusun (Kasun) Griya Permata Alam (GPA) Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Sugiyanto mengaku bahwa warga sudah 5 tahun terakhir bersedia gotong royong untuk memperbaiki jalan.
“Sudah 3 sampai 5 tahun ini warga saya gotong royong swadaya untuk perbaikan jalan masing-masing. Kalau dinilai sudah miliaran di GPA ini (untuk perbaikan jalan),” kata Sugiyanto kepada media ini, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Jawab Pandangan Umum Fraksi DPRD Kota Malang Terkait Serapan Anggaran
Pemasangan paving di Perum Permata Regency 1 disoal oleh sebagian warga yang berkumpul dalam sebuah forum yang dinamakan Gerakan Warga Bersatu.
Forum itu menganggap swadaya yang dilakukan sudah tidak sesuai, karena perbaikan jalan masih menjadi tanggung jawab pengembang yang belum menyerahkan PSU kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Persoalan yang muncul ini sangat disayangkan oleh Sugiyanto sebagai Kasun GPA. Sebab sebelumnya pihaknya tidak menemui kendala meski warga swadaya menggunakan uang kas RT/RW ataupun dana pribadi bersama untuk memperbaiki jalan.
“Sebelumnya di GPA sendiri warga sudah swadaya untuk memperbaiki jalan, patungan murni dari masyarakat,” kata dia.
Khusus di Perum Permata Regency 1, Sugiyanto mengakui bahwa aspal yang dibangun oleh pengembang sempat beberapa kali diperbaiki. Namun diakui juga grade aspal kurang bagus mengingat perumahan tersebut bukanlah perumahan elite. Sehingga pihaknya mengajak masyarakat untuk swadaya memperbaiki jalan.
“Spek dari aspalnya memang bukan hotmix, makanya kami menyadarkan masyarakat untuk gotong royong,” ujar Sugiyanto.
Dalam proses mengajak warga untuk swadaya, beberapa kali telah dilakukan rapat bersama perangkat desa bersama RT/RW dan juga warga. Namun Sugiyanto mengaku bahwa beberapa warga juga tidak mengikuti rapat tersebut.
Baca Juga : Warga Perum Permata Regency 1 Berteriak, Tolak Perbaiki Jalan dengan Biaya Swadaya
Dari rapat tersebut, Sugiyanto mengaku bahwa warga menyadari bahwa perbaikan jalan melalui swadaya sangat dibutuhkan. Hal itu juga dianggap bisa meningkatkan grade perumahan tersebut.
“Bahkan ada warga yang tinggalnya di luar kota, dia punya rumah di sini, setuju dengan swadaya tersebut,” ucapnya.
Dengan adanya polemik yang muncul, kini pihak Dusun GPA bersama warga yang setuju dengan swadaya akan terus melakukan perbaikan jalan. Hal itu karena pihaknya bertujuan untuk kepentingan masyarakat.
“Intinya kami 'ngemong' masyarakat, tidak intervensi atau lainnya. Kalaupun PT Unicora Agung mau membiayai perbaikan jalan ya Alhamdulillah, jadi uang yang sudah dikeluarkan warga bisa kami kembalikan, kan gitu,” terang dia.
“Tidak ada unsur kepentingan mau pilihan RT/RW baru. Karena kami juga kehilangan uang, tapi untuk kepentingan bersama,” imbuhnya mengakhiri.