BANYUWANGITIMES - Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak & Keluarga Berencana (KB) Banyuwangi ke depan diharapkan lebih selektif terkait penerima bantuan sosial. Baik bantuan pangan non-tunai (BPNT), progam keluarga harapan (PKH), dan lain-lain.
Harapan tersebut disampaikan Joko Mukhlis, kepala desa (kades) Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Baca Juga : NU Banyuwangi Bangun Ma'arif Mart, Saatnya Warga Nahdliyin Belanja di Minimarket Sendiri
Menurut dia, di era pandem covid 19 yang belum diketahui kapan berakhir, untuk orang-orang lansia yang tidak masuk atau ter-cover di dalam PKH dan BPNT, tahun berikutnya pemerintah bisa memberikan perhatian atau sumbangsih kepada mereka.
“Alhamdulillah untuk bantuan langsung tunai Juni sekarang sudah seperti biasa. Kalau yang biasanya terlambat, ini sudah mulai dicairkan mulai lebih awal untuk di bulan Juni. Sesuai dengan target yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi,” ujar Joko.
Menurut dia, proram BLT bagi warga di desanya bersumber dari dana desa (DD) bagi sekitar kurang lebih 85 warga kelompok penerima manfaat (KPM). Besarnya Rp 300 ribu per orang.
Acara penyerahan BLT bagi lansia tersebut dihadiri dan disaksikan langsung oleh babinsa dan bhabinkamtibmas Desa Olehsari, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat.
Baca Juga : Siapkan Ketersediaan Air, Perumda Tirta Kanjuruhan Bangun SPAM
Lebih lanjut alumni SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi itu menambahkan KPM yang menerima bantuan langsung tunai tersebut kelompok usia lansia yang tidak ter-cover dalam program bantuan BPNT dan PKH.