MALANGTIMES - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang menggelar sosialisasi kode etik jurnalistik (KEJ) kepada wartawan. Hal itu untuk meningkatkan kualitas wartawan dalam memproduksi berita yang berimbas pada kemajuan Kabupaten Malang.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup) Malang, Didik Gatot Subroto itu diharap bisa menjadi pionir dalam meningkatkan potensi daerah di Kabupaten Malang. Pasalnya, wartawan memiliki kesempatan untuk keliling mencari potensi, baik itu pariwisata atau pun yang lain.
Baca Juga : Klaster Hajatan Covid-19 di Bondowoso Jadi Momentum Peningkatan Pengawasan
“Kabupaten Malang ini kan memiliki 378 Desa dan 12 Kelurahan, jika berhasil mengangkat dalam bentuk berita, maka akan memunculkan potensi-potensi daerah,” kata Didik.
Dengan pemberitaan yang dilakukan oleh awak media, potensi yang ada di Kabupaten Malang dapat terangkat. Sehingga, dalam hal ini perekonomian masyarakat dapat meningkat dengan adanya potensi tersebut.
“Selain menulis, saya berharap teman-teman wartawan juga bisa menjadi Pemandu wisata atau Tour Guide potensi daerah ditulis itu, karena lebih mengerti dan memahami potensi itu,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Malang Aniswaty Aziz mengatakan bahwa jurnalis harus memiliki kode etik ketika menjalankan tugasnya. Sehingga dalam hal ini pihaknya menggelar kegiatan untuk refresh jurnalis agar ke depan dapat menjalankan tugas lebih baik.
“Jadi memang ketika orang dikatakan profesional itu kualitasnya semakin bagus dan baik. Nah mungkin ada beberapa (jurnalis) yang harus di refresh ulang atau belajar baru lagi,” tutur Anis.
Baca Juga : Jumlah Kepesertaan Bertambah Positif, BPJS Ketenagakerjaan Malang Target Kepesertaan Pekerja Mandiri
Selain itu dengan banyaknya media terutama media online yang melakukan pemberitaan, pihaknya berharap ada pantauan dari pemerintah pusat melalui undang-undang (UU) ITE. “Nanti ke depan juga akan ada polisi virtual, itu juga akan kolaborasi kan untuk menjadi sebuah pembelajaran,” ungkapnya.
Sebagai informasi, sosialisasi KEJ diikuti 100 media, setiap media diwakili satu orang. Bukan hanya kegiatan di dalam ruangan, rangkaian kegiatan ini akan dilanjutkan dengan outbond di Kota Batu. “Di sini kami beri kaus, karena ini media harus melepas identitasnya ketika bersama. Kami harap dapat menciptakan suasana kebersamaan,” tukasnya.